Pendapatan BLU Meroket 139 Persen selama Pandemik

BLU tidak terpengaruh penurunan ekonomi global

Jakarta, IDN Times – Pandemik COVID-19 yang telah terjadi selama setahun memukul perekonomian global, tak terkecuali Indonesia. Namun, hal tersebut tidak berlaku ke Badan Layanan Umum (BLU) yang justru mampu mengalami pertumbuhan sepanjang tahun lalu.

Capaian BLU itu disampaikan langsung oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Hadiyanto saat membuka “Rakor BLU 2021: BLU Berstrategi Pulihkan Ekonomi” secara virtual, Jumat (19/3/2021).

“Kami menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya ke seluruh BLU yang sepanjang 2020 telah berkinerja baik di tengah tantangan pandemi dan penurunan ekonomi global. Meski pendapatan negara mengalami penurunan signifikan sekitar 16 persen, namun pendapatan BLU tumbuh positif Rp69,6 dari target Rp50 triliun,” ungkap Hadiyanto.

Baca Juga: Begini 5 Trik Sri Mulyani Percepat Pemulihan Ekonomi Nasional

1. Melesat 139 persen

Pendapatan BLU Meroket 139 Persen selama Pandemik(Dirjen Perbendaharaan Kemenkeu Hadiyanto) IDN Times/Auriga Agustina

Lebih lanjut, Hadiyanto menjelaskan capaian tersebut yang kemudian masuk sebagai Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) dalam struktur Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) meningkat lebih dari 100 persen, bila dibandingkan dengan target awal sebesar Rp50 triliun.

“Capaian ini 139 persen lebih tinggi dari target awal yang dicanangkan di awal tahun lalu,” ujar dia.

Sementara itu, kinerja BLU tahun lalu juga lebih baik dibandingkan periode sebelumnya atau pada 2019 yang ditunjukkan dengan pertumbuhan jumlah pendapatan.

“Capaian ini (2020) meningkat 40,2 persen dibanding tahun sebelumnya yang sebesar Rp48,4 triliun.,” kata Hadiyanto.

Kinerja positif tersebut kemudian ingin dilanjutkan Hadiyanto tahun ini. Kendati pandemik COVID-19 masih melanda, dia yakin BLU akan bisa melanjutkan kinerja positifnya sepanjang 2021.

Oleh sebab itu, pihaknya menargetkan BLU untuk dapat meningkatkan pendapatan menjadi Rp78,8 triliun dari target Rp58,8 triliun sepanjang tahun ini. Sementara pada 2020, Hadiyanto memproyeksikan pendapatan BLU bisa menyentuh angka Rp82,6 triliun

2. Peningkatan jumlah BLU

Pendapatan BLU Meroket 139 Persen selama PandemikIlustrasi rumah sakit. IDN Times/Arief Rahmat

Tak hanya peningkatan pendapatan, Hadiyanto juga menyampaikan bahwa BLU terus mengalami pertambahan dari segi jumlah dari tahun ke tahun. Jumlah BLU pada 2016 adalah 182, kemudian bertambah menjadi 203 pada 2017, 218 pada 2018, 236 pada 2019, dan 244 pada 2020.

“BLU terus bertambah tiap tahunnya. Saat ini ada 105 BLU Kesehatan, 101 BLU Pendidikan dan akan terus bertambah, 10 BLU Pengelolaan Dana, 5 BLU Pengelolaan Kawasan, dan 23 BLU Penyedia Barang dan Jasa Lainnya,” jelas Hadiyanto.

Baca Juga: Kemenkeu Siapkan Skema Baru Anggaran Penanggulangan Bencana

3. Meningkatkan layanan ke publik

Pendapatan BLU Meroket 139 Persen selama PandemikIlustrasi pelayanan publik. ANTARA FOTO/Feny Selly

Segala raihan positif selama masa pandemik COVID-19 membuat Presiden Joko “Jokowi” Widodo dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menuntut agar BLU dapat berperan lebih banyak terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

“Sebagai agen pemerintah, BLU ditutut melakukan langkah-langkah extraordinary sehingga diharapkan dapat berkontribusi medorong pertumbuhan ekonomi nasional,” terang Hadiyanto.

Hadiyanto pun menuturkan, selain berperan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, BLU terus memberikan layanan ekstra dan inovasi kepada masyarakat. Hal ini juga sejalan dengan arahan Presiden Jokowi dan Menteri Sri Mulyani.

“Fokus pada layanan masyarakat, sejalan dengan arahan presiden harus mengedepankan layanan dengan harga terjangkau pada masyarakat, Kemudian diperkuat arahan menteri keuangan agar BLU memberikan layanan semaksimal mungkin ke masyarakat dengan efisiensi biaya, waktu, dan proses bisnis meskipun tidak mengutamakan profit,” paparnya.

Baca Juga: Sri Mulyani: Penerimaan Pajak dari Karyawan Alami Penurunan

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya