Pupuk Kaltim-KLHK Kolaborasi Kuatkan Fungsi Taman Nasional Kutai

Pupuk Kaltim memiliki program ESG bernama Community Forest

Intinya Sih...

  • Pupuk Kaltim bekerja sama dengan Balai Taman Nasional Kutai dan KLHK untuk pemulihan ekosistem mangrove dan konservasi keanekaragaman hayati.
  • Kerja sama ini mencakup pemulihan ekosistem mangrove, perlindungan flora dan fauna, serta penanaman bibit di lahan kurang produktif.

Jakarta, IDN Times - PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) meneken kerja sama dengan Balai Taman Nasional Kutai dan Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk saling berkolaborasi dalam kegiatan pemulihan ekosistem mangrove, ekosistem dipterokarpa serta konservasi keanekaragaman hayati, khususnya jenis-jenis tanaman endemik dan langka.

Melalui kerja sama ini, Pupuk Kaltim dalam lima tahun ke depan berkomitmen mendukung penguatan fungsi Taman Nasional Kutai dalam empat ruang lingkup kegiatan.

Keempat ruang lingkup kegiatan itu adalah pemulihan ekosistem mangrove, pengawetan flora dan fauna, perlindungan dan pengamanan kawasan, serta penguatan kapasitas kelembagaan Balai Taman Nasional Kutai.

Baca Juga: Pupuk Indonesia: Harga Gas Bumi Kunci Kemandirian Pangan RI

1. Peran dan fungsi ekosistem mangrove

Pupuk Kaltim-KLHK Kolaborasi Kuatkan Fungsi Taman Nasional KutaiKawasan hutan mangrove di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (IDN Times/Putra Gema Pamungkas)

Direktur Perencanaan Kawasan Konservasi, Ahmad Munawir menjelaskan, mangrove adalah salah satu ekosistem yang memiliki peran dan fungsi serta manfaat sangat penting dalam hal ekologi, sosial, dan ekonomi.

“Oleh karena itu, saya sangat menyambut baik kerja sama ini yang salah satu fokus utamanya adalah melakukan pemulihan ekosistem mangrove di Taman Nasional Kutai,” kata Munawir dalam pernyataan resmi, dikutip Senin (18/3/2024).

Munawir pun menekankan pentingnya aspek pelibatan masyarakat. Masyarakat sekitar kawasan ekosistem mangrove yang menjadi lokasi kerja sama mesti dilibatkan dan menjadi bagian dalam kegiatan kerja sama ini.

“Selain itu, poin lain yang perlu menjadi perhatian adalah pentingnya melakukan mapping/pengumpulan baseline data untuk mengukur sejauh mana kerja sama ini nantinya telah memberikan dampak positif terhadap kawasan Taman Nasional Kutai,” ujar Munawir.

Baca Juga: Hilirisasi Petrokimia, Erick Thohir Minta Pupuk Indonesia Terintegrasi

2. Program community forest

Pupuk Kaltim-KLHK Kolaborasi Kuatkan Fungsi Taman Nasional KutaiPKT tanam lebih dari 23 ribu pohon selama 2022 (dok. OKT)

Lewat kerja sama ini, Pupuk Kaltim menunjukkan komitmennya terhadap kelestarian lingkungan dan mendukung program pemerintah yang salah satunya melalui program Community Forest.

Itu jadi upaya mewujudkan transformasi hijau industri, berbagai inisiatif diterapkan Pupuk Kaltim lewat program Environment, Social, and Governance (ESG) baik di lini operasional perusahaan maupun di level masyarakat dan lingkungan secara langsung.

Sejalan dengan itu, Pupuk Kaltim juga telah mencanangkan roadmap dekarbonisasi untuk mencapai target penurunan sebesar 32 persen pada 2030. Hal itu sesuai dengan target Net Zero Emission pada 2060 yang dicanangkan oleh pemerintah.

Program ini bertujuan untuk mendukung upaya pelestarian keanekaragaman hayati dengan melakukan penanaman bibit di lahan-lahan yang kurang produktif, seperti lahan pesisir, lahan tidur, tambak maupun lahan kering. Sebagian kegiatan dalam ruang lingkup PKS dengan Balai Taman Nasional Kutai ini merupakan implementasi dari program Community Forest.

“Melalui kerja sama ini, ditargetkan jumlah pohon yang akan ditanam mencapai tiga juta pohon mangrove dan lima ratus ribuan tanaman langka endemik. Adapun Lokasi penanaman tersebar, sebagian besar di Resort Pesisir dan Resort Rantau Pulung dengan luas total kurang lebih 925 hektare,” kata Direktur Pengembangan Pupuk Kaltim, Hanggara Patrianta.

3. Eksplorasi jenis anggrek endemik

Pupuk Kaltim-KLHK Kolaborasi Kuatkan Fungsi Taman Nasional KutaiPKT tanam 23 ribu lebih pohon selama 2022 (dok. PKT)

Selain penanaman, guna melestarikan keanekaragaman hayati flora dan fauna, dalam kegiatan kerja sama ini juga akan ada eksplorasi jenis-jenis anggrek endemik TN Kutai.

Kegiatan-kegiatan tersebut tentunya juga akan didukung oleh monitoring dan perlindungan fauna di dalam kawasan konservasi, serta bantuan infrastruktur dan peningkatan kapasitas SDM.

“Kerja sama ini juga tidak hanya menjadi bukti keberlanjutan komitmen awal Pupuk Kaltim untuk menanam 10 juta pohon hingga 2030 mendatang, namun juga sekaligus upaya untuk melindungi daerah pesisir dari abrasi, memulihkan ekosistem dan pemberdayaan masyarakat yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar lokasi,” ucap Hanggara.

Topik:

  • Jujuk Ernawati

Berita Terkini Lainnya