Tapering AS Bisa Dipercepat, Rupiah Keok Lawan Dolar pada Awal Pekan

Rupiah dibuka melemah ke level Rp14.264 per dolar AS

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah masih belum mampu melawan keperkasaan dolar Amerika Serikat (AS) hari ini. Kurs rupiah dibuka melemah 32 poin ke level Rp14.264 per dolar AS pada pembukaan perdagangan awal pekan atau Senin (22/11/2021).

Mengutip dari Bloomberg, hingga pukul 09.25 WIB, pelemahan rupiah terus tereduksi hingga ke level Rp14.246 per dolar AS atau melemah 14 poin (-0,10 persen).

Sebelumnya pada penutupan perdagangan akhir pekan atau Jumat (19/11/2021) sore, kurs rupiah ditutup melemah 12 poin ke level Rp14.232 per dolar AS.

Baca Juga: Gubernur BI: Nilai Tukar Rupiah Masih Berpotensi Menguat

1. Kurs rupiah berpotensi terus melemah sepanjang hari

Tapering AS Bisa Dipercepat, Rupiah Keok Lawan Dolar pada Awal PekanIlustrasi Uang. (IDN Times/Ita Malau)

Pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra menilai pelemahan rupiah pada pembukaan perdagangan pagi ini berpotensi terjadi hingga penutupan sore nanti. Hal tersebut disebabkan faktor eksternal yang terjadi di AS dan Eropa.

"Nilai tukar rupiah berpotensi melemah hari ini terhadap dolar AS dengan sentimen wacana percepatan tapering AS. Selain itu, naiknya kasus COVID-19 di Eropa yang memicu lockdown penuh di Austria juga bisa memicu beralihnya investasi ke aset yang lebih aman," kata Ariston, dalam keterangan resminya kepada IDN Times, Senin pagi.

Baca Juga: Mengenal Tapering Off dan Dampaknya Bagi Perekonomian

2. The Fed kemungkinan bakal mempercepat tapering

Tapering AS Bisa Dipercepat, Rupiah Keok Lawan Dolar pada Awal PekanGedung Federal Reserve System (The Fed) Amerika Serikat (federalreserve.gov)

Ariston menambahkan, Bank Sentral AS alias The Fed ada kemungkinan bakal mempercepat tapering. Indikasi tersebut muncul setelah pada Jumat lalu dua anggota Dewan Gubernur Bank Sentral AS menilai perlu adanya upaya mempercepat hal tersebut.

"Itu karena mempertimbangkan membaiknya ekonomi dan kenaikan inflasi yang masih berlangsung di AS. Mempercepat proses tapering akan mempercepat kenaikan suku bunga acuan AS. Hal ini mendukung penguatan dolar AS," ujar dia.

Baca Juga: 5 Dampak Ngeri Krisis Evergrande hingga Tapering Off buat Indonesia

3. Kondisi dalam negeri yang kondusif bisa menjaga nilai tukar rupiah

Tapering AS Bisa Dipercepat, Rupiah Keok Lawan Dolar pada Awal PekanIlustrasi Kurs Rupiah. (IDN Times/Aditya Pratama)

Kendati begitu, Ariston menyatakan kondisi perekonomian dalam negeri yang membaik bisa menjadi kunci menjaga nilai tukar rupiah. "Dari dalam negeri, situasi ekonomi terlihat membaik dan pandemik masih terkendali sehingga bisa menjaga nilai tukar rupiah," ucapnya.

Atas dasar faktor-faktor itu, Ariston memproyeksikan pergerakan kurs rupiah akan melemah pada penutupan perdagangan sore nanti.

"Potensi pelemahan ke arah Rp14.300, sementara potensi support di kisaran Rp14.200," kata dia.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya