Tingkatkan Literasi Keuangan Digital Masyarakat, AFTECH Gelar BFN 2021

Bulan Fintech Nasional digelar mulai 11 November 2021

Jakarta, IDN Times - Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) bersiap melaksanakan Bulan Fintech Nasional (BFN) yang rencananya bakal dimulai pada 11 November 2021. Kegiatan tersebut diselenggarakan AFTECH bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI).

BFN merupakan rangkaian acara yang menjadi wadah bagi pemerintah atau regulator, startup fintech, dan stakeholder lainnya di ekosistem keuangan digital Indonesia, termasuk platform e-commerce untuk melakukan upaya percepatan pemulihan ekonomi nasional melalui adopsi fintech.

Ketua Umum AFTECH, Pandu Sjahrir mengatakan kegiatan BFN dilaksanakan untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat mengingat keberadaan fintech di Indonesia sudah semakin meluas.

"Penyelenggaraan BFN jadi upaya industri, regulator, dan stakeholder meningkatkan edukasi dan literasi keuangan digital," kata Pandu dalam media briefing secara virtual, Senin (8/11/2021).

Baca Juga: Terbaru, Ini Daftar 104 Fintech yang Berizin OJK 

1. Beragam kegiatan dalam BFN

Tingkatkan Literasi Keuangan Digital Masyarakat, AFTECH Gelar BFN 2021Ilustrasi Fintech (IDN Times/Aditya Pratama)

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal (Sekjen) AFTECH, Budi Gandasoebrata memaparkan beragam kegiatan di dalam BFN nanti.

"Kami adakan webinar dan expert panel yang mencakup inovasi keuangan dan sistem pembayaran, pemulihan ekonomi nasional, bansos, dan sistem pembayaran. Jadi, memang dapat kami sampaikan ini bukan program biasa, ini wujud kerja kolaborasi industri dengan pemerintah dan regulator," kata dia.

Selain itu, tanggal 11 November juga akan ditetapkan sebagai Hari Fintech Nasional atau berbarengan dengan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas).

Baca Juga: Peran Fintech Lending Resmi Mampu Dorong Sektor Produktif dan UMKM

2. AFTECH resmikan peluncuran situs cekfintech.id

Tingkatkan Literasi Keuangan Digital Masyarakat, AFTECH Gelar BFN 2021Pandu Patria Sjahrir, Komisaris PT Bursa Efek Indonesia dalam acara Ngobrol Seru by IDN Times pada Kamis (6/8/2020) (IDN Times/Shemi)

Dalam pembukaan BFN 2021 pada 11 November nanti AFTECH juga turut meresmikan peluncuran situs www.cekfintech.id dengan berkolaborasi bersama pemerintah dan regulator.

Pandu mengatakan, peluncuran situs tersebut agar semakin memudahkan masyarakat untuk mengetahui layanan fintech yang memiliki izin resmi dari OJK.

"Situs www.cekfintech.id merupakan wujud nyata dari komitmen industri fintech terhadap pemberantasan pinjol illegalyang memungkinkan masyarakat untuk mengetahui legal atau tidaknya suatu aplikasi pinjol, menampilkan daftar penyelenggara fintech dengan status tercatat/terdaftar/berizin dari BI/OJK/Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) beserta sosial media resmi mereka, serta untuk melakukan pengecekan apakah nomor rekening yang digunakan oleh pinjol terlibat dalam tindak kejahatan," tutur Pandu.

3. Pertumbuhan fintech di Indonesia

Tingkatkan Literasi Keuangan Digital Masyarakat, AFTECH Gelar BFN 2021Ilustrasi Fintech. (IDN Times/Aditya Pratama)

Pagelaran BFN yang awalnya bernama Pekan Fintech Nasional dilakukan dengan latar belakang pertumbuhan fintech yang cukup pesat di Indonesia.

Fintech terus bertumbuh seiring dengan meningkatnya adopsi teknologi informasi di tanah air. Dengan nilai transaksi mencapai Rp19,2 triliun di sepanjang 2021, jumlah pengguna uang digital atau e-money di Indonesia mencapai angka lebih dari 500 juta orang.

Dari sisi teknologi yang dimanfaatkan end user, fintech juga mendukung
ekosistem UMKM. Hingga November 2021, lebih dari 12 juta merchant yang didominasi UMKM telah terhubung dengan layanan barcode QRIS.

Per 25 Oktober 2021, terdapat 104 fintech lending yang terdaftar dan berizin di OJK, yaitu 101 fintech lending yang berizin dan tiga fintech lending yang berstatus terdaftar.

Adapun data September 2021 menunjukkan akumulasi penyaluran dana tetap tumbuh positif mencapai Rp262,93 triliun atau meningkat 104,30 persen (yoy), sedangkan outstanding pinjaman sebesar Rp27,48 triliun atau tumbuh 116,18 persen (yoy).

Baca Juga: Pemerintah Perlu Perkuat Perlindungan Nasabah Fintech

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya