Memahami Teori Harapan dalam Dunia Keuangan dan Perbankan

Dikenal juga dengan istilah expectation theory

Teori harapan dalam dunia keuangan dan perbankan ini berhubungan dengan harapan atau ekspektasi mengenai tingkat bunga yang diprediksi oleh seorang investor. Bisa jadi teori ini diterapkan dalam hal melakukan investasi yang juga nantinya turut dipengaruhi oleh suku bunga.

Teori harapan ini dikenal juga dengan istilah expectation theory. Istilah ini menjadi topik pembahasan yang sedang tren di kalangan investor.

Teori harapan memiliki makna bahwa hasil yang diharapkan dari surat berharga turut ditentukan oleh besarnya pengaruh dari harapan investor pada tingkat suku bunga. Terutama harapan terhadap tingkat suku bunga yang terjadi pada waktu akan datang.

Bisa dibilang bahwa teori yang juga disebut dengan istilah teori tingkat bunga ini merupakan harapan dari invetor mengenai tingkat suku bunga yang dapat memberikan keuntungan pada hasil investasinya. Untuk lebih jelasnya tentang teori harapan, simak ulasan di bawah ini.

Baca Juga: Mengetahui 7 Sektor dalam Bursa Saham Indonesia, Investor Wajib Tahu!

1. Memprediksi suku bunga dan hubungannya dengan investor

Memahami Teori Harapan dalam Dunia Keuangan dan PerbankanIlustrasi Suku Bunga (IDN Times/Aditya Pratama)

Adanya teori ini rupanya juga membuat investor terus mencoba untuk melakukan prediksi tepatnya prediksi terhadap suku bunga yaitu suku bunga jangka pendek. Selain itu, apa yang diprediksi oleh investor dalam hal ini juga turut meliputi harapan mengenai apa yang akan terjadi pada masa depan tepatnya bila didasarkan pada suku bunga jangka panjang di saat ini. 

Tentunya, expectation theory ini memiliki kaitan yang erat dengan investor sebab pada dasarnya teori ini diterapkan oleh para investor yang melakukan penanaman investasi demi mendapatkan keuntungan. Dalam hal ini investor akan selalu berharap untuk bisa melakukan prediksi terhadap suku bunga karena naik turunnya suku bunga bisa berpengaruh pada hasil investasi. 

Bahkan teori ini juga turut diterapkan dalam hal investasi obligasi yang dilakukan baik dalam waktu satu tahun atau bisa juga dalam waktu dua tahun. 

2. Tujuan dalam membantu investor

Memahami Teori Harapan dalam Dunia Keuangan dan PerbankanIlustrasi seorang investor (Unsplash/Campaign_Creators)

Adanya teori harapan pada dasarnya dilakukan dengan tujuan utama untuk bisa membantu para investor terutama dalam membuat suatu keputusan. Umumnya, keputusan ini dilakukan dengan berdasarkan pada adanya perkiraan terhadap suku bunga terutama di masa depan. 

Jadi, keberadaan teori ini sebenarnya memberikan dampak yang cukup baik bagi para investor yang terus melakukan prediksi terhadap suku bunga sehingga keputusan yang dibuat mengenai investasinya nantinya bisa lebih tepat. 

3. Menggunakan kurs jangka panjang

Memahami Teori Harapan dalam Dunia Keuangan dan PerbankanIlustrasi kurs (Pixabay)

Umumnya expectation theory yang diterapkan oleh para investor lebih menggunakan kurs jangka panjang, karena dinilai lebih tepat oleh para investor. Hal ini tidak lain berkaitan dengan obligasi pemerintah yang dapat turut berpengaruh dalam hal memberikan perkiraan pada kurs obligasi jangka pendek. 

Secara teori bisa diketahui pula bahwa suku bunga panjang rupanya dapat digunakan dengan tujuan untuk menunjukkan adanya suku bunga obligasi jangka pendek yang nantinya akan diperdagangkan tepatnya di masa depan. 

4. Keterbatasan teori harapan

Memahami Teori Harapan dalam Dunia Keuangan dan PerbankanIlustrasi Suku Bunga (IDN Times/Aditya Pratama)

Bagaimanapun juga teori harapan ini tentu saja memiliki keterbatasan atau mungkin bisa disebut pula kelemahan. Misalnya saja teori ini tidak bisa dijadikan sebagai suatu alat yang handal. Sebab teori ini terkadang bisa dikatakan terkesan melebih-lebihkan suku bunga jangka pendek tepatnya di masa depan. 

Tentu saja kondisi ini tidak begitu menyenangkan bagi para investor karena hal ini dapat dengan mudah membuat investor bisa berakhir dengan adanya prediksi yang cenderung bersifat tidak akurat tepatnya dari kurva imbal hasil obligasi. 

5. Faktor yang mempengaruhi suku bunga

Memahami Teori Harapan dalam Dunia Keuangan dan PerbankanIlustrasi Suku Bunga (IDN Times/Aditya Pratama)

Selain tidak bisa begitu diandalkan, expectation theory juga memiliki keterbatasan lainnya yaitu adanya peluang bagi banyak faktor untuk turut berpengaruh pada imbal hasil obligasi tepatnya jangka pendek dan juga jangka panjang. Dalam hal ini mungkin obligasi jangka pendek dinilai lebih mudah terpengaruh oleh suku bunga yang bisa saja naik dan juga bisa turun. 

Sedangkan obligasi jangka panjang umumnya yang di dalamnya termasuk pula inflasi dan juga ekspektasi pertumbuhan ekonomi mungkin saja tidak terlalu terpengaruh pada beberapa faktor. 

6. Teori tidak memperhitungkan kekuatan luar

Memahami Teori Harapan dalam Dunia Keuangan dan PerbankanIlustrasi suku bunga (IDN Times/Umi Kalsum)

Terakhir keterbatasan yang juga dimiliki oleh teori harapan ini adalah apa yang diperhitungkannya tidak begitu luas. Sehingga bisa dikatakan pula bahwa teori ini tidak turut memperhitungkan kekuatan luar. 

Misalnya saja teori ini tidaklah turut memperhitungkan faktor makro ekonomi mendasar yang sebenarnya dapat mendorong dan berpengaruh pada suku bunga hingga hasil obligasi. 

Teori harapan yang umumnya diterapkan oleh para investor selaku penanam investasi mungkin sudah merupakan hal yang biasa dilakukan. Sebab hal ini pada asarnya berhubungan dengan adanya prediksi mengenai suku bunga baik jangka pendek maupun jangka panjang yang akan berpengaruh pada investasi tersebut.

Baca Juga: 6 Perbedaan Saham Biasa dan Saham Preferen, Apa Saja?

Topik:

  • Rizna Hidayah

Berita Terkini Lainnya