Rosan Ungkap Peran Keuangan Syariah dalam Pertumbuhan Ekonomi RI

- Menteri Investasi dan Hilirisasi ingin ekonomi syariah berperan dalam pertumbuhan ekonomi 8 persen pada 2029.
- Pangsa pasar perbankan syariah di Indonesia masih kecil, hanya 9 persen dari total penduduk muslim 87 persen.
- Bank Syariah Indonesia (BSI) menggelar Global Islamic Finance Summit (GIFS) 2025 untuk mempromosikan keuangan Islam sebagai instrumen kunci untuk pertumbuhan ekonomi.
Jakarta, IDN Times - Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani ingin keuangan dan ekonomi syariah turut berperan dalam upaya pemerintah mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen pada 2029 mendatang.
Menurut Rosan, keuangan dan ekonomi syariah bisa ikut terlibat dalam faktor pembentukan pertumbuhan ekonomi bersama dengan konsumsi dalam negeri, investasi, belanja pemerintah, dan ekspor.
Adapun sampai saat ini pertumbuhan ekonomi di Indonesia masih didasari faktor konsumsi dalam negeri (53-54 persen), investasi (29 persen), belanja pemerintah (7-8 persen), dan ekspor (2 persen).
"Jadi kalau kita lihat strukturnya ini kita ingin mencoba mendalami peran dari ekonomi syariah di Indonesia ini sebetulnya terutama di domestic consumption, terutama di investasi juga bisa. Dua hal ini yang justru akan meningkatkan peran dari ekonomi syariah di Indonesia," ujar Rosan dalam pidato kuncinya di Global Islamic Finance Summit (GIFS) 2025, Selasa (29/4/2025).
1. Pangsa pasar perbankan syariah masih kecil di Indonesia

Meski begitu, ekonomi dan keuangan syariah masih menghadapi tantangan terutama dalam hal meningkatkan pangsa pasar perbankan syariah. Rosan mengatakan, pangsa pasar perbankan syariah di Indonesia masih ada di level 9 persen.
Angka tersebut sangat kecil jika dibandingkan dengan populasi muslim di Indonesia yang mencapi 87 persen dari total penduduk.
"Jadi kalau kita lihat perbankannya hanya 9 persen, tetapi penduduk kita (muslim) 87 persen, nah hal ini yang tentunya harapan kita ke depannya seluruh perbankan syariah, saya bicara dalam hal konteks perbankan terutama BSI bisa agar terus meningkatkan pangsa pasarnya," tutur Rosan yang kini juga menjabat sebagai CEO Danantara tersebut.
2. Inklusi keuangan syariah juga perlu ditingkatkan

Sebagai bank syariah terbesar di Indonesia, BSI pun diminta Rosan untuk bisa membantu meningkatkan inklusi keuangan syariah yang angkanya juga masih minim di Indonesia.
"Financial inclusion untuk syariah di Indonesia ini hanya 12,7 persen. Jadi ini adalah PR kita bersama dan ini adalah salah satu wadah yang dilakukan oleh BSI mengadakan Islamic Finance (Summit) ini," ujar dia.
3. BSI gelar GIFS 2025

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI menggelar Global Islamic Finance Summit (GIFS) 2025 pada Selasa (29/4/2025). Ini merupakan gelaran GISF yang kedua setelah sukses diadakan pada 2023 silam.
Plt Direktur Utama BSI, Bob Tyasika Ananta mengatakan, GISF menjadi acara global milik BSI yang dirancang sebagai forum kepemimpinan dan saling berbagi pengetahuan guna menegaskan kembali komitmen BSI sebagai bank Islam terbesar di Indonesia. Selain itu juga untuk mencapai visi BSI masuk dalam jajaran 10 Besar Bank Islam di Dunia.
"Menyusul keberhasilan kami pada tahun 2023, GIFS pertama menarik lebih dari 1.200 peserta dan dihadiri oleh lebih dari 20 pembicara yang berbagi berbagai topik dalam keuangan Islam dan pengelolaan kekayaan syariah. Keberhasilan ini memberi energi pada BSI untuk terus berinovasi dan mengembangkan proposisi syariah untuk memperkuat solusi kami kepada pelanggan," tutur Bob dalam pidato pembukanya di Hotel Ritz-Carlton Jakarta, Selasa siang.
Secara umum, BSI GISF 2025 bertujuan untuk mencapai beberapa hal. Bob menyampaikan, tujuan pertama adalah untuk mengeksplorasi dan mempromosikan keuangan Islam sebagai instrumen kunci untuk pendalaman pasar dan mesin pertumbuhan ekonomi.
Kedua, mempromosikan dinamisme industri keuangan Islam Indonesia dan ekosistemnya yang terus tumbuh untuk terlibat secara global.
"Memberikan informasi terkini kepada para pemangku kepentingan dan nasabah tentang perkembangan terkini dalam industri keuangan Islam, serta prospek investasi dan bisnis syariah global," kata Bob.