Jakarta, IDN Times - Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani ingin keuangan dan ekonomi syariah turut berperan dalam upaya pemerintah mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen pada 2029 mendatang.
Menurut Rosan, keuangan dan ekonomi syariah bisa ikut terlibat dalam faktor pembentukan pertumbuhan ekonomi bersama dengan konsumsi dalam negeri, investasi, belanja pemerintah, dan ekspor.
Adapun sampai saat ini pertumbuhan ekonomi di Indonesia masih didasari faktor konsumsi dalam negeri (53-54 persen), investasi (29 persen), belanja pemerintah (7-8 persen), dan ekspor (2 persen).
"Jadi kalau kita lihat strukturnya ini kita ingin mencoba mendalami peran dari ekonomi syariah di Indonesia ini sebetulnya terutama di domestic consumption, terutama di investasi juga bisa. Dua hal ini yang justru akan meningkatkan peran dari ekonomi syariah di Indonesia," ujar Rosan dalam pidato kuncinya di Global Islamic Finance Summit (GIFS) 2025, Selasa (29/4/2025).