Rupiah Ditutup Menguat ke Rp14.307 per Dolar AS, Apa Saja Faktornya?

Jakarta, IDN Times – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat tipis pada penutupan perdagangan Jumat (1/10/2021).
Dikutip dari Bloomberg, rupiah menguat 5 poin atau 0,03 persen ke level Rp14.307 per dolar AS sore ini. Pada penutupan sebelumnya rupiah berada di level Rp14.312 per dolar.
1. Fokus investor terbagi pada banyak hal

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan ada sejumlah faktor yang menyebabkan rupiah menguat sore ini. Beberapa di antaranya yakni bahwa investor fokus pada kekhawatiran perlambatan global, kenaikan harga energi dan imbal hasil Treasury AS yang jauh lebih tinggi.
“Pedagang juga khawatir Federal Reserve akan mulai menarik dukungan kebijakan tepat saat pertumbuhan global melambat,” ujarnya.
Ia juga menyebut bahwa pedagang mata uang mengawasi dengan cermat petunjuk kapan pemerintah dan bank sentral di seluruh dunia akan membalikkan dukungan darurat besar-besaran yang diluncurkan untuk memerangi pandemik tahun lalu.
2. Faktor internal penguatan rupiah

Dari dalam negeri, Ibrahim mengatakan bahwa pasar merespons positif terhadap keseriusan Pemerintah yang akan kembali menggelar Program Pengampunan Pajak. Dengan rencana ini, wajib pajak dapat mengungkapkan harta bersih yang belum atau kurang diungkapkan dalam surat pernyataan kepada negara.
“Kebijakan ini tertuang dalam Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan yang sudah selesai tahap I,” jelasnya.
“Dan RUU tersebut sudah diparaf berbagai pihak yang terkait dan telah disepakati di DPR untuk dibawa ke sidang paripurna untuk disahkan.”
3. Proyeksi pergerakan rupiah awal pekan

Sebelum ditutup menguat 5 poin, rupiah sempat menguat setinggi 15 poin.
Sementara untuk perdagangan awal pekan depan atau Senin, Ibrahim memprediksi bahwa mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah.
“Di rentang Rp14.290-Rp14.320,” ujarnya.