Pengamat keuangan, Ariston Tjendra, mengatakan, nilai tukar rupiah berhasil ditutup menguat kemarin tapi penguatan masih rentan karena isu the Fed masih menguat ditambah isu inflasi dan resesi.
"Meski ekspektasi kenaikan suku bunga acuan AS bulan Juli kini lebih condong di level 75 basis poin, lebih rendah dibandingkan akhir pekan lalu di 100 basis poin, tapi angka tersebut tetap saja tinggi. Apalagi bila BI di pekan ini masih mempertahankan tingkat suku bunga acuannya, aset dolar AS makin menarik di mata investor dibandingkan rupiah. Rupiah bisa tambah tertekan," kata Ariston, Selasa (19/7/2022).