Rupiah Melemah, Pasar Wait and See Jelang Batas Tarif Trump

Intinya sih...
Investor cenderung wait and see mengantisipasi batas tarif Trump
Potensi penguatan rupiah terbatas, berkaitan dengan ekspektasi pasar terhadap rilis cadangan devisa Indonesia
Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah tipis di level Rp16.219,50 pada perdagangan awal pekan, Senin (7/7/2025).
Namun menurut data Bloomberg hingga pukul 09.13 WIB, rupiah semakin bergerak melemah ke posisi Rp16.216,50 atau turun 31,50 poin (0,19 persen) dibandingkan penutupan sebelumnya di Rp16.185 per dolar AS.
1. Investor cenderung wait and see
Pengamat pasar uang, Lukman Leong, menyampaikan, pergerakan rupiah hari ini diperkirakan cenderung datar. Dia menjelaskan, pelaku pasar mengambil sikap wait and see.
"Investor cenderung wait and see mengantisipasi 2 hari menjelang batas hari terakhir dari penundaan tarif resiprokal Trump 90 hari yang lalu," ujar dia.
2. Potensi penguatan masih terbatas
Meski demikian, Lukman menilai terdapat potensi penguatan terbatas pada rupiah. Hal itu berkaitan dengan ekspektasi pasar terhadap rilis cadangan devisa Indonesia yang diperkirakan naik.
"Adapun potensi penguatan yang terbatas, dari antisipasi investor akan rilis data cadangan devisa Indonesia yang diperkirakan akan naik cukup besar ke 157 miliar dolar AS," kata dia.
3. Rupiah diproyeksikan bergerak di kisaran Rp16.150-16.250
Sepanjang pagi ini, rupiah diperdagangkan dalam kisaran Rp16.213,50 hingga Rp16.221,50 per dolar AS, dengan estimasi pergerakan harian berada di rentang Rp16.150 hingga Rp16.250.