ilustrasi penataan keuangan (pexels.com/Tima Miroshnichenko)
Sebagai bagian dari kesepakatannya dengan Intel, Tan akan menerima total kompensasi sebesar 66 juta dolar AS (sekitar Rp1,079 triliun) dalam bentuk saham dan opsi jangka panjang, di luar gaji pokoknya yang sebesar 1 juta dolar AS (sekitar Rp98 miliar) per tahun.
Ia juga berhak atas bonus tahunan senilai 2 juta dolar AS serta hibah ekuitas jangka panjang senilai 14,4 juta dolar AS (sekitar Rp235 miliar). Selain itu, ia mendapatkan hibah saham berbasis kinerja senilai 17 juta dolar AS (sekitar Rp277 juta miliar), yang akan diberikan secara bertahap dalam lima tahun. Namun, ia tidak akan menerima saham tersebut jika harga saham Intel turun dalam tiga tahun ke depan.
Selain kompensasi tersebut, ia juga menerima paket opsi saham senilai 9,6 juta dolar AS (sekitar Rp156 miliar) dan hibah opsi rekrutmen baru senilai 25 juta dolar AS (sekitar Rp408 miliar).
“Kompensasi Lip-Bu mencerminkan pengalaman dan kredibilitasnya sebagai pemimpin teknologi yang berprestasi dengan pengalaman industri yang mendalam, serta kompetitif di pasar,” kata Intel dalam komentar melalui email, dikutip dari CNBC Internasional.
Sebagai bagian dari kesepakatan, ia juga telah sepakat untuk membeli saham Intel senilai 25 juta dolar AS dan menahannya agar tetap memenuhi syarat untuk mendapatkan hibah dan bonus. Jika terjadi perubahan kendali dalam perusahaan, ia juga dapat memperoleh percepatan pencairan sahamnya, sebagaimana tertuang dalam dokumen pengajuan ke SEC.