Jakarta, IDN Times - Perkembangan ponsel China tak bisa lagi dipandang sebelah mata. Huawei sudah membuktikannya.
Produsen smartphone asal China tersebut berhasil menduduki peringkat kedua penjualan terlaris di pasar smartphone dunia. Menurut hasil riset International Data Corporation (IDC) yang dirilis pada Selasa (31/7), Huawei menggeser posisi Apple yang selama 8 tahun terakhir selalu berada di salah satu dari dua posisi teratas.
IDC mencatat, selama kuartal kedua tahun ini, Huawei mengirimkan 54,2 juta unit ponsel sementara Apple hanya mengirimkan 41,3 juta unit iPhone. Hal tersebut menyebabkan pangsa pasar Huawei mencapai 15,8 persen, lebih tinggi dari Apple yang hanya 12,1 persen.
"Pertumbuhan Huawei sangat mengesankan, sejujurnya, seiring kemampuannya untuk bergerak masuk ke pasar di mana, hingga saat ini, merek tersebut tidak terlalu dikenal," kata Wakil Direktur Program di Worldwide Mobile Device Trackers IDC Ryan Reith, seperti dilansir Channel NewsAsia (1/8).
Sementara di posisi pertama, Samsung masih merajai pasar dengan mengirimkan 71,5 juta pada periode yang sama. Produsen raksasa asal Korea Selatan itu belum terkalahkan dalam urusan membuat ponsel pintar.
Para analis mengatakan, Huawei berhasil melampaui pesaingnya dengan menjual ponsel-ponsel berfitur lengkap. Strategi yang membuatnya berhasil menjangkau pasar tak hanya di Asia, tapi juga Eropa.
"Huawei kini bergeser ke model bisnis yang fokus pada penambahan nilai, dengan meluncurkan smartphone flagship dengan fitur-fitur terbaru. Huawei P20 Pro adalah smartphone flagship pertamanya yang dilengkapi dengan tiga kamera, mengalahkan pesaingnya di pasaran," kata analis IHS Markit, Gerrit Schneemann, seperti dikutip CNBC (2/8).
Secara keseluruhan, data IDC menyebutkan bahwa dari total 342 juta smartphone yang terjual pada kuartal kedua, terjadi penurunan 1,8 persen dari tahun sebelumnya.
Kejenuhan pasar dan kenaikan harga jual rata-rata adalah beberapa faktor yang membatasi pertumbuhan pasar smartphone, menurut Manajer Riset Worldwide Quarterly Mobile Phone Tracker, Anthony Scarsella, seperti dilansir Channel NewsAsia.
"Konsumen tetap bersedia membayar lebih untuk penawaran premium di berbagai pasar dan mereka sekarang mengharapkan perangkat yang lebih awet dan lebih canggih dari generasi sebelumnya, dengan harga yang jauh lebih murah dibandingkan beberapa tahun yang lalu," kata Scarsella.