Jokowi Minta Harga Gabah Segera Ditetapkan Agar Tak Rugikan Petani

Harga gabah kering panen pada Februari 2023 capai Rp5.711

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo melakukan panen raya pada Sabtu 1(11/3/2023) di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Ia mengakui ada perbedaan di dalam produktivitas panen per hektarenya di area sawah tersebut. 

"Di sini ada yang mencapai 10,5 ton per hektare. Ada yang 8 ton per hektare. Yang kemarin di sana 5,5 sampai 6 ton per hektare. Saya kira di setiap daerah memiliki (tingkat) kesuburan, manajemen yang berbeda-beda. Baik itu mengenai pengairan dan lain-lain sehingga ini baik untuk petani," ungkap Jokowi seperti dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden. 

Namun, ia menitipkan pesan penting agar harga gabah segera ditentukan. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu tak ingin harga gabah justru anjlok di saat panen raya sedang terjadi di mana-mana. 

"Harga gabah harus segera ditentukan. Jangan sampai harganya jatuh karena ini panen raya di mana-mana. Ini nanti yang segera diumumkan oleh badan pangan sehingga pembelian dari Bulog menjadi jelas. GKP (Gabah Kering Petani) nya berapa," kata dia. 

Lalu, bagaimana temuan Jokowi soal stok ketersediaan pupuk di Ngawi?

1. Temuan Jokowi tak ada kelangkaan stok pupuk di Kabupaten Ngawi

Jokowi Minta Harga Gabah Segera Ditetapkan Agar Tak Rugikan PetaniPresiden Joko Widodo. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

Sementara, terkait dengan stok pupuk di Kabupaten Ngawi, Jokowi tak menemukan ada kelangkaan. Meski begitu, ia mengakui bahwa ketersediaan pupuk saat ini memang belum merata di sejumlah daerah. 

"Pupuk tadi kalau di Kebumen kemarin dikeluhkan. Di sini (Ngawi) kok ndak ada ya? Ya, setiap daerah berbeda-beda," ujar Jokowi. 

"Ya, memang suplainya kurang," tutur dia lagi. 

Jokowi juga mengajak kepada seluruh petani di Tanah Air agar langsung kembali mengolah tanah usai panen raya. Sebab, masih ada momentum hujan turun. 

"Karena airnya masih ada, masih ada hujan, jadi saya ajak kepada seluruh petani agar setelah dipanen jangan diberi jeda. Langsung diolah lagi tanahnya. Tanam lagi karena airnya masih ada," kata dia. 

Baca Juga: Harga Beras Naik, Jokowi Pastikan Gelar Operasi Pasar Besar-besaran

2. Jokowi akui komoditas beras saat ini mengalami kenaikan harga

Jokowi Minta Harga Gabah Segera Ditetapkan Agar Tak Rugikan PetaniSidak gudang beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta Timur, Jumat (3/2/2/2023). (dok. Bulog)

Jokowi juga mengakui saat ini komoditi beras memang mengalami kenaikan harga. Bahkan, kenaikan salah satu bahan pokok itu terjadi di semua provinsi.

"Harga beras naik di semua provinsi memang naik," kata dia di di Pasar Baturiti, Tabanan, Bali, pada awal Januari 2023. 

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu memastikan, saat ini pemerintah bersama Badan Urusan Logistik (Bulog) melakukan operasi pasar sebagai bentuk tindak lanjut terhadap kenaikan harga beras. "Ini sedang kita lakukan operasi pasar bersama Bulog di seluruh provinsi, terus dilakukan meski awal Januari dilakukan tapi turunnya (harga) dikit," tutur Jokowi.

3. Jokowi minta Bulog lakukan operasi pasar jelang bulan Ramadhan 2023

Jokowi Minta Harga Gabah Segera Ditetapkan Agar Tak Rugikan PetaniPresiden Joko “Jokowi” Widodo beri arahan dalam Rakornas BMKG 2022. (dok. YouTube Info BMKG).

Sementara, jelang bulan Ramadhan, Jokowi kembali meminta Bulog segera melakukan operasi pasar. Instruksi itu disampaikan lantaran masih ditemukan adanya kenaikan harga beras yang tinggi saat melaksanakan kunjungan kerja ke Pasar Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada 5 Maret 2023 lalu.

Jokowi meminta Bulog untuk menggelar operasi pasar di Pasar Baleendah, Kabupaten Bandung, agar harga komoditi yang lain bisa menyesuaikan atau turun. "Kedua harga beras, di sini belum turun. Tadi, saya sudah telepon Bulog, supaya diadakan operasi pasar di Pasar Baleendah Kabupaten Bandung. Untuk menurunkan harga, yang lain-lain supaya  stabil," kata Jokowi. 

Diketahui harga beras di Pasar Baleendah menginjak harga Rp13 ribu per kilogram, sedangkan Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp11 ribu per kilogram. Terkait meningkatnya harga beras di pasar-pasar tradisional, kata dia, lantaran adanya fenomena tahunan yang sulit diselesaikan.

"Ini memang fenomena tahunan yang sulit diselesaikan," ujarnya.

Kendati begitu, ia tetap menginginkan dan mengupayakan agar petani tetap mendapatkan untung. "Tapi kan petani juga harus dapat untung. Bulan berikut juga sudah turun lagi," tutur dia.

Baca Juga: Presiden Jokowi dan Menteri Pertanian Panen Bersama di Kebumen

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya