Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Sektor Pabrik Rusia Membaik Tipis di April, Indeks Pembelian Naik

Ilustrasi Bendera Rusia (freepik.com/fabrikasimf)
Intinya sih...
  • PMI Manufaktur Rusia naik menjadi 49,3 dari 48,2 pada April, menunjukkan perlambatan penurunan aktivitas industri.
  • Kontraksi manufaktur melambat karena permintaan domestik yang stabil, perusahaan mulai mengubah strategi produksi untuk menghadapi ketidakpastian.
  • Perbaikan waktu pengiriman bahan baku dan peningkatan pembelian guna membangun stok pengaman membantu menjaga kelangsungan proses produksi.

Jakarta, IDN Times - Sektor manufaktur Rusia mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan pada Senin (5/5/2025). Meski masih berada di bawah ambang ekspansi, Indeks Manajer Pembelian (PMI) Manufaktur S&P Global naik menjadi 49,3 pada April dari 48,2 pada Maret. Kenaikan ini mencerminkan perlambatan penurunan aktivitas industri.

Perbaikan ini menjadi sinyal positif bagi perekonomian Rusia yang tertekan oleh sanksi internasional dan gangguan rantai pasok. Stabilnya waktu pengiriman pemasok turut membantu meningkatkan efisiensi produksi. Para pelaku industri mulai melakukan penyesuaian strategis untuk menjaga kesinambungan operasi.

Kondisi global yang masih penuh ketidakpastian, seperti tarif perdagangan Amerika Serikat (AS) dan ketegangan geopolitik, membuat sektor manufaktur tetap berada dalam tekanan. Namun, optimisme mulai tumbuh seiring langkah antisipatif dari pelaku usaha untuk memperkuat ketahanan operasional.

1. Kontraksi melambat di sektor manufaktur

Laporan S&P Global menyebut kontraksi manufaktur Rusia melambat pada April, ditandai dengan kenaikan PMI dari 48,2 menjadi 49,3. Meskipun masih menunjukkan penyusutan, laju penurunan output dan pesanan baru tercatat lebih lambat dibanding bulan sebelumnya. Ini disebabkan oleh permintaan domestik yang mulai stabil.

Beberapa perusahaan mulai mengubah strategi produksi untuk menghadapi ketidakpastian. Mereka meningkatkan pembelian bahan baku guna membangun stok pengaman, meskipun permintaan ekspor tetap rendah akibat sanksi dan hambatan perdagangan. Upaya ini membantu menjaga kelangsungan proses produksi.

"Meski belum memasuki zona ekspansi, peningkatan PMI ini mencerminkan ketahanan industri Rusia dalam merespons tekanan eksternal," ujar Igor Malenkov, analis senior di S&P Global, dilansir Reuters. Melankov menambahkan bahwa stabilnya permintaan lokal menjadi penopang utama perlambatan kontraksi.

2. Stabilisasi rantai pasok dan stok pengaman

Salah satu faktor yang mendorong kenaikan PMI adalah perbaikan waktu pengiriman dari pemasok. Gangguan logistik yang sebelumnya memperlambat distribusi bahan kini mulai terkendali. Stabilitas ini memberi ruang bagi pabrik untuk beroperasi lebih teratur dan efisien.

Selain itu, perusahaan manufaktur kini lebih aktif membangun cadangan bahan baku guna menghadapi potensi gangguan di masa mendatang. Kebijakan ini terutama diterapkan pada bahan impor yang ketersediaannya tidak menentu akibat pembatasan global. Langkah ini dinilai penting untuk menjaga arus produksi tetap berjalan.

"Kami melihat tren perusahaan yang mulai mengelola inventaris secara strategis demi menghindari keterlambatan produksi," kata Ekaterina Voronina, ekonom industri di S&P Global, dilansir Marketscreener. Veronina menyebut keputusan ini sebagai bentuk adaptasi terhadap lanskap ekonomi yang belum sepenuhnya stabil.

3. Tantangan dan harapan pemulihan

Meski tren membaik, sektor manufaktur masih menghadapi tantangan serius, salah satunya penurunan tenaga kerja. Beberapa pabrik mengurangi jumlah karyawan untuk menyesuaikan skala operasi. Langkah ini mencerminkan kehati-hatian dalam menjaga efisiensi di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Permintaan ekspor tetap rendah akibat sanksi dan tarif dari negara-negara Barat. Namun, ada sedikit peningkatan dalam pesanan domestik yang membantu mengimbangi pelemahan dari pasar luar negeri. Dorongan dari konsumen lokal menjadi sumber harapan dalam upaya pemulihan bertahap.

"Fokus pada efisiensi produksi dan pasar domestik akan sangat menentukan arah pemulihan industri," jelas Pavel Dmitriev, analis manufaktur, dikutip Reuters. Dmitriev menilai bahwa strategi adaptif yang diterapkan pada April 2025 dapat menjadi landasan penting bagi pertumbuhan sektor ini dalam jangka menengah.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us