Senyum Warga Langowan Timur, Dapat Bantuan Pemasangan Listrik Gratis
- Sebelumnya hanya pakai listrik di malam hari, warga Langowan Timur kini bisa menikmati aliran listrik selama 24 jam setelah mendapatkan BPBL dari PLN.
- Masyarakat dapat token perdana gratis dan diberikan sosialisasi untuk pembelian token dan pengisiannya sebagai bagian dari program BPBL.
- Seluruh desa di Sulawesi Utara bakal dapat aliran listrik, dengan rasio elektrifikasi mencapai 99,83 persen hingga Semester I-2025. Targetnya adalah seluruh wilayah di Sulawesi Utara akan mendapatkan aliran listrik pada tahun depan.
Minahasa, IDN Times - Sebanyak 112 warga Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara mendapat Bantuan Pemasangan Baru Listrik (BPBL) dari PT PLN (Persero). Peluncuran BPBL di Minahasa hari ini diresmikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia dan Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo.
Saat peluncuran itu, tampak warga Kecamatan Langowan Timur, Minahasa Utara tersenyum senang. Salah satu warga Desa Wolaang, Kecamatan Langowan Timur, yakni Boy Winokan (53) yang mengatakan dirinya baru mendapatkan listrik mandiri setelah 21 tahun.
"Selama ini saya masih numpang (listrik) sama orang tua. Rumah saya dengan orang tua bersebelahan," kata Boy, Rabu (29/10/2025).
1. Sebelumnya hanya pakai listrik di malam hari
Boy mengaku, selama menumpang listrik di rumah orang tuanya, dia harus sangat menakar-nakar dalam pemakaiannya. Bahkan, dirinya hanya memakai listrik di malam hari. Akhirnya, setelah mendapatkan BPBL, dirinya bisa menikmati aliran listrik selama 24 jam.
"Waktu sama orang tua ya sedikit-sedikit kasih mati. Karena masih menumpang. Jadi gak bisa kasih hidup. Sementara cuma malam. Kalau ini 24 jam," ucap Boy dengan senyuman senang.
Pengalaman serupa juga dirasakan oleh Joyce Maki (37). Dirinya selama ini menumpang listrik dengan keluarga. Sampai akhirnya dua bulan lalu, petugas PLN mendatangi rumah warga, dan melakukan sosialisasi BPBL.
"Petugas PLN datang ke rumah. Saya dua bulan. Lalu disurvey rumah, baru pemasangan," tutur Joyce.
Joyce mengaku, semua prosesnya dilalui dengan mudah. Kini, dia bisa menikmati listrik selama 24 jam.
"Enggak ada yang dipersulit, yang penting rumahnya belum ada listrik mandiri. Sebelumnya menumpang di rumah orang tua dengan sepengetahuan PLN," ujar Joyce.
2. Masyarakat dapat token perdana gratis dan diberikan sosialisasi
Bahlil mengatakan, BPBL merupakan bagian dari proyek strategis Merdeka dari Kegelapan. Secara nasional, realisasi program BPBL pada 2024 sebesar 155.429 rumah tangga. Realisasi untuk periode Januari sampai dengan September 2025 sebanyak 135.482 rumah tangga, dari 215 ribu rumah tangga.
Paket program BPBL berupa Instalasi Listrik Rumah 3 titik lampu dan kotak kontak dan pemasangan, Pemerikasaan dan Pengujian Instalasi Sertifikat Laik Operasi (SLO), Penyambungan ke Jaringan PLN Biaya Penyambungan (BP) Pelanggan Daya 900 VA, dan Token Perdana Rp100 ribu.
PLN juga melakukan sosialiasi kepada masyarakat untuk pembelian token, dan pengisiannya.
"Program listrik besar ini adalah program Bapak Presiden yang diperintahkan kepada kami sebagai pembantu Presiden di Kementerian ESDM," ucap Bahlil.
3. Seluruh desa di Sulawesi Utara bakal dapat aliran listrik
Hingga Semester I-2025, rasio elektrifikasi mencapai 99,83 persen. Di Provinsi Sulawesi Utara, rasio elektrifikasi hingga akhir Semester I-2025 telah mencapai 99,4 persen.
Bahlil mengatakan, tahun depan targetnya seluruh wilayah di Sulawesi Utara akan mendapatkan aliran listrik, termasuk pulau-pulau yang berbatasan dengan wilayah Filipina.
"Dan ini sudah saya anggarkan lewat kementerian ESDM, 2026, 2025 sudah ada, 2026 kita targetkan semua untuk Sulawesi Utara secara keseluruhan di 2026 Desember sudah harus selesai," tutur Bahlil.
