Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Siap-siap Kencangkan Ikat Pinggang, Cicilan KPR Bakal Naik Bulan Depan

Ilustrasi Cicilan (IDN Times/Arief Rahmat)

Jakarta, IDN Times - Masyarakat diimbau untuk mengencangkan ikat pinggangnya mulai bulan depan, terlebih mereka yang punya cicilan atau kredit dengan tingkat bunga tidak fixed seperti kredit pemilikan rumah (KPR).

Mulai bulan depan, masyarakat yang punya KPR kemungkinan besar bakal lebih besar membayarkan cicilannya. Hal itu tidak terlepas dari kenaikan suku bunga Bank Indonesia (BI) yang dilakukan pekan lalu.

"Walaupun gak seketika, paling cepat sebulan setelah suku bunga dinyatakan naik. Cuma ya kita harus sudah bersiap aja bahwa bulan depan kita akan bayar cicilannya lebih banyak lagi terutama yang paling terasa itu misalnya kita buat cicilan yang (bunganya) tidak fixed, contohnya KPR," ujar Perencana Keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho kepada IDN Times, Senin (21/11/2022).

1. Kurangi pos pengeluaran yang tidak penting

menghemat pengeluaran setiap harinya (Pexels.com/Karolina Grabowska)

Andy menambahkan, masyarakat mulai memikirkan pembayaran cicilan KPR sebagai prioritas utama. Jika tidak menjadi prioritas maka konsekuensinya bakal cukup berat bagi masyarakat.

Nominal cicilan yang lebih besar sebagai imbas dari naiknya suku bunga membuat para pemilik KPR harus menyisihkan uang lebih banyak lagi.

"Mau tak mau karena kita harus lebih banyak membayar cicilan rumah ini. Berarti kita harus mengurangi pos pengeluaran lainnya. Harus kita korbanin, ini menjadi keterpaksaan," ucap Andy.

2. Mencari penghasilan tambahan

Ilustrasi upah (IDN Times/Arief Rahmat)

Selain mulai mengurangi pengeluaran yang tidak penting, masyarakat juga diimbau untuk tidak hanya mengadalkan penghasilan dari satu sumber.

Mencari sumber penghasilan tambahan bisa jadi solusi agar pembayaran cicilan KPR atau kredit lainnya yang nominalnya bertambah tidak menjadi berat.

"Pertanyaannya, apa yang bisa kita lakukan? Pertama, kita mengurangi pengeluaran yang kurang penting atau kita mencari tambahan penghasilan untuk menutup gap-gap tadi," kata Andy.

3. Suku bunga BI naik jadi 5,25 persen

Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo membacakan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulanan (dok. Youtube Bank Indonesia)

Sebelumnya diberitakan, BI menaikkan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 5,25 persen. Kenaikan itu diputuskan berdasarkan hasil rapat dewan gubernur (RDG) BI yang digelar sejak kemarin, Rabu (16/11/2022) sampai hari ini, Kamis (17/11/2022).

"Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 16-17 November 2022 memutuskan untuk menaikkan BI7DRR sebesar 50 bps menjadi 5,25 persen," kata Gubernur BI, Perry Warjiyo dalam konferensi pers hasil RDG.

Kenaikan suku bunga acuan kali ini merupakan yang keempat kalinya di 2022, di mana pada 23 Agustus 2022 lalu BI menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis bps menjadi 3,75 persen, pada 21 September 2022 lalu naik 50 bps menjadi 4,25 persen, dan pada 20 Oktober 2022 naik 50 bps menjadi 4,75 persen.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ridwan Aji Pitoko
EditorRidwan Aji Pitoko
Follow Us