Siapa Pemilik Glodok Plaza? Ini Profil dan Fakta-Faktanya
Bagi yang tinggal di Jakarta, mungkin sudah tidak asing dengan pusat perbelanjaan Glodok Plaza yang berlokasi di Mangga Besar, Jakarta Barat. Glodok Plaza termasuk salah satu pusat perbelanjaan tertua di Jakarta yang sudah berdiri sejak 1970-an.
Glodok Plaza menjadi salah satu rujukan tempat bagi orang-orang yang ingin mencari berbagai peralatan elektronik, khususnya sound system dan lighting. Glodok Plaza juga menyediakan banyak tempat hiburan seperti karaoke, biliar, hingga food court.
Sebenarnya siapa pemilik Glodok Plaza? Berikut profil perusahaan dan fakta-fakta menarik Glodok Plaza. Cek selengkapnya di bawah ini, yuk!
1. Siapa pemilik Glodok Plaza?
Dilansir laman resminya, Glodok Plaza dimiliki oleh PT TCP Internusa, sebuah perusahaan pengembang properti dan real estate di Indonesia. PT TCP Internusa dipimpin oleh Eddy P. Wikanta sebagai Presiden Komisaris dan Johannes Suriadjaja sebagai Direktur Utama.
PT TCP Internusa sudah berdiri sejak 1971 dengan nama PT Town & City Properties. Pada 1998, perusahaan ini berganti nama menjadi PT TCP Internusa dan menjadi salah satu anak perusahaan PT Surya Semesta Internusa Tbk.
PT Surya Semesta Internusa (SSIA) sendiri dipimpin oleh Hagianto Kumala yang menjabat sebagai Presiden Komisaris. Selain itu, ada pula Johannes Suriadjadja yang menjadi Presiden Direktur.
2. Awal mula pendirian
Glodok Plaza resmi didirikan pada 1977 sebagai salah satu pionir pusat perbelanjaan modern di Jakarta. Saat itu, Glodok Plaza hadir dengan enam lantai dan diisi oleh toko-toko di bidang usaha, khususnya alat elektronik.
Selain itu, Glodok Plaza juga memiliki berbagai toko yang menjual barang lainnya seperti alat rumah tangga, pakaian, hingga menghadirkan tempat-tempat hiburan. Lokasinya yang terletak di kawasan perdagangan membuat pusat belanja ini selalu ramai dikunjungi masyarakat.
3. Masa kejayaan Glodok Plaza
Seiring waktu, Glodok Plaza terus mengalami perkembangan. Pada era 1980 hingga 1990-an, Glodok Plaza menjadi salah satu pusat elektronik di Jakarta yang ramai pengunjung.
Alasannya, Glodok Plaza menyediakan banyak toko elektronik yang menjual berbagai kebutuhan dengan harga kompetitif. Ditambah dengan lokasinya strategis, yakni di kawasan pecinan yang sudah lama dikenal sebagai pusat perdagangan sejak masa kolonial Belanda.
Bahkan, pada 1990, Glodok Plaza diklaim sebagai pusat perdagangan elektronik terbesar di Asia Tenggara. Mal ini disebut memiliki perputaran ekonomi yang terbesar dan terbaik.
Renovasi besar menjadi lebih modern
Pada 2000—2001, Glodok Plaza mengalami renovasi besar-besaran. Saat itu, renovasi dilakukan oleh tim arsitek dari Airmas Asri dan Davy Sukamta & Associates.
Renovasi Glodok Plaza pada 2000 silam dilakukan dengan menambah dua lantai dan satu basement. Dengan kata lain, pusat perbelajaan ini memiliki total delapan lantai dan satu basement.
4. Sempat rusak parah hingga kebakaran pada 2025
Terlepas dari kesuksesannya, Glodok Plaza juga sempat beberapa kali mengalami penurunan. Saat kerusuhan Mei 1998, Glodok Plaza pernah mengalami kerusakan parah yang berdampak pada operasional mal dan ruko-ruko di sekitarnya.
Pada era 2000-an, popularitas Glodok Plaza sebagai pusat elektronik terbesar juga mulai menurun. Hal itu karena meningkatnya persaingan dengan mal atau pusat perbelanjaan yang lebih modern.
Pada 15 Januari 2025, Glodok Plaza juga mengalami kebakaran hebat. Kebakaran tersebut diduga berasal dari lantai tujuh yang merembet hingga lantai sembilan. Dalam kebakaran ini, dilaporkan sembilan orang sempat terjebak di dalamnya. Untungnya, kesembilan orang tersebut berhasil diselamatkan.
Itulah informasi siapa pemilik Glodok Plaza di Jakarta Barat yang dikenal sebagai salah satu pusat perbelanjaan legendaris, terutama untuk barang-barang elektronik. Sering berkunjung ke sana?
