Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Spirit Airlines (commons.m.wikimedia.org/Tomás Del Coro)
Spirit Airlines (commons.m.wikimedia.org/Tomás Del Coro)

Intinya sih...

  • Spirit Airlines mengajukan kebangkrutan Bab 11 untuk kedua kalinya dalam setahun terakhir karena tekanan penurunan permintaan perjalanan domestik dan biaya operasional yang tinggi.

  • 365 pilot dipecat sementara, 170 pilot lainnya turun pangkat sebagai bagian dari restrukturisasi. Program furlough juga mencakup 1.800 pramugari untuk memangkas pengeluaran tahunan hingga 211 juta dolar AS.

  • Spirit Airlines memperkirakan kerugian sebesar 804 juta dolar AS pada 2025, dengan rencana pemulihan termasuk pemangkasan jaringan penerbangan, penjualan aset, dan penutupan pusat perawatan pesawat.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Maskapai asal Amerika Serikat (AS), Spirit Airlines, mengumumkan bahwa mereka akan melakukan pemutusan kerja sementara (furlough) terhadap 365 pilot pada kuartal pertama 2026. Langkah ini merupakan bagian dari upaya restrukturisasi besar-besaran setelah maskapai tersebut kembali mengajukan kebangkrutan pada Agustus 2025, yang merupakan kebangkrutan kedua dalam satu tahun terakhir.

Pada Kamis (16/10/2025), perusahaan juga menyatakan akan menurunkan status sekitar 170 pilot dari kapten menjadi first officer. Spirit Airlines menekankan bahwa kebijakan ini dilakukan untuk menyelaraskan jumlah karyawan dengan kapasitas armada dan jaringan penerbangan yang kini diperkecil.

1. Latar belakang kebangkrutan kedua Spirit Airlines

Spirit Airlines secara resmi mengajukan perlindungan kebangkrutan berdasarkan Bab 11 (Chapter 11) untuk kedua kalinya dalam waktu kurang dari setahun guna menstabilkan kondisi keuangan perusahaan. Dilansir CNBC, maskapai menghadapi tekanan karena penurunan permintaan perjalanan domestik serta meningkatnya biaya operasional yang membuat kinerjanya terus merugi.

Spirit sebelumnya telah keluar dari status kebangkrutan pada Maret 2025, tetapi kembali menghadapi kesulitan keuangan hanya beberapa bulan kemudian.

Perusahaan kemudian mengumumkan bahwa program restrukturisasi yang sedang berjalan akan berlangsung hingga 2027, dengan proyeksi untuk kembali mencatatkan laba bersih sebesar 220 juta dolar AS (Rp3,6 triliun) pada tahun tersebut.

2. Rincian pemutusan kerja dan penurunan jabatan

Spirit Airlines mengonfirmasi rencana pemutusan kerja sementara bagi 365 pilot pada kuartal pertama 2026, serta penurunan pangkat 170 pilot lainnya.

“Sebagai bagian dari upaya restrukturisasi yang sedang berlangsung, kami mengambil langkah tambahan untuk menyesuaikan jumlah staf dengan pengurangan kapasitas dan ukuran armada yang lebih kecil,” menurut keterangan resmi pihak maskapai, dilansir Investing.

kebijakan pengurangan ini diharapkan dapat menghemat biaya tahunan sekitar 100 juta dolar AS (Rp1,6 triliun) dari sisi gaji pilot.

"Dengan adanya pengurangan karyawan sukarela, jumlah pilot yang terdampak mungkin akan berkurang dalam beberapa minggu ke depan," ujar COO Spirit Airlines, John Bendoraitis, dilansir
Business Insider.

Spirit juga telah menginformasikan bahwa program furlough tidak hanya mencakup pilot, tetapi juga 1.800 pramugari yang akan diberhentikan sementara mulai 1 Desember 2025. Langkah tersebut merupakan salah satu bagian penting dalam restrukturisasi untuk menjaga likuiditas perusahaan dan memangkas pengeluaran tahunan hingga 211 juta dolar AS (Rp3,4 triliun).

3. Dampak penghematan dan rencana pemulihan

Dalam laporan keuangan yang diajukan ke otoritas pasar, Spirit Airlines memperkirakan akan menanggung kerugian sebesar 804 juta dolar AS (Rp13,2 triliun) sepanjang 2025, sebelum mulai berbalik untung pada 2027. Rencana pemulihan ini mencakup pemangkasan jaringan penerbangan sebesar 20 persen pada 2026, penjualan aset di beberapa bandara besar AS, serta penutupan pusat perawatan pesawat di Baltimore dan Chicago per 1 Januari 2026.

“Kami memahami dampak keputusan ini terhadap anggota tim kami, dan kami berkomitmen untuk memperlakukan semua pihak yang terdampak dengan rasa hormat dan kepedulian,” ujar perwakilan Spirit, dilansir AirlineGeeks.

Selain penghematan tenaga kerja, Spirit juga sedang mempertimbangkan menjual kantor pusatnya di Dania Beach, Florida, untuk menambah modal kerja. Maskapai berharap rencana transformasi ini sepenuhnya selesai pada akhir 2027 dengan target pendapatan operasional sebelum pajak dan sewa mencapai sekitar 900 juta dolar AS (Rp14,9 triliun).

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team