Stok BBM hingga LPG Aman Jelang Lebaran, Ini Rinciannya

- Kementerian ESDM membuka Posko Nasional untuk mengawasi distribusi energi selama arus mudik dan balik Lebaran.
- Ketersediaan BBM selama Ramadan dipastikan aman dengan stok bensin, solar, dan avtur dipertahankan 19-21 hari.
- Pasokan LPG dijaga stabil dengan menyiagakan terminal LPG, SPBE, agen siaga, dan pangkalan siaga 24 jam.
Jakarta, IDN Times - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan pasokan energi nasional tetap terjaga selama periode Ramadan dan Idul Fitri 2025 dengan membuka Posko Nasional Sektor ESDM.
"Pada periode ini, diperkirakan terjadi peningkatan konsumsi energi, baik untuk bahan bakar minyak (BBM), listrik, gas, kata Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung dalam keterangan tertulis, Selasa (18/3/2025).
Dia memaparkan posko yang akan beroperasi hingga Jumat (11/4) itu bertujuan untuk mengawasi distribusi energi, terutama BBM, listrik, dan gas, guna mengantisipasi lonjakan konsumsi selama arus mudik dan balik Lebaran.
"Oleh karena itu, peran Posko Nasional Sektor ESDM sangat strategis dalam memastikan kelancaran pasokan energi nasional, terutama dalam mendukung mobilitas jutaan masyarakat pada arus mudik dan balik Lebaran," ujarnya.
1. Ketahanan stok BBM dipertahankan di kisaran 19-21 hari

Pemerintah memastikan ketersediaan BBM selama Ramadan dan Idul Fitri 2025 dalam kondisi aman, dengan stok bensin, solar, dan avtur dipertahankan pada kisaran 19-21 hari.
Konsumsi BBM diperkirakan meningkat, terutama untuk Pertalite dan Pertamax yang masing-masing naik 11,7 persen dan 11,2 persen. Sementara itu, konsumsi BioSolar diprediksi turun 16,2 persen, dan Avtur mengalami kenaikan 3,7 persen dibandingkan kondisi normal.
Stok BBM mulai ditingkatkan sejak H-14, terutama di wilayah kepulauan yang rentan terhadap keterlambatan distribusi. Selain itu, fasilitas penyimpanan BBM di SPBU daerah rawan cuaca buruk juga diperluas.
Di jalur tol dan non-tol, lebih dari 7.746 SPBU, 125 terminal BBM, dan 70 DPPU disiagakan, didukung layanan tambahan seperti SPBU Siaga, Kiosk Pertamina Siaga, serta armada motorist dan mobil tangki.
Pemantauan stok dilakukan secara real-time melalui Pertamina Integrated Enterprise Data and Command Center (PIEDCC), yang juga menyediakan informasi terkini bagi masyarakat serta sektor transportasi darat, laut, dan udara.
2. Ketahanan stok LPG berkisar 11-13 hari

Pemerintah juga memastikan ketahanan stok LPG nasional dalam kondisi aman selama Ramadan dan Idul Fitri 2025, dengan rata-rata ketahanan stok berkisar 11-13 hari.
Stok LPG dijaga tetap stabil dengan menyiagakan 40 terminal LPG, 731 Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SP(P)BE), serta 6.517 agen. Selain itu, Agen LPG Siaga dan Pangkalan LPG Siaga 24 jam disiapkan di wilayah dengan permintaan tinggi.
Untuk menjamin ketersediaan, pasokan LPG ke agen dan pangkalan ditambah, sementara distribusi dari depot ke SP(P)BE telah diperhitungkan agar tidak terhambat oleh kepadatan arus kendaraan.
Ditjen Migas juga melakukan pengawasan langsung di lapangan untuk memastikan kelancaran distribusi LPG. Layanan pelanggan dioptimalkan melalui call center Pertamina 135 dan KESDM 136.
3. Penyaluran gas bumi bakal dipantau secara ketat

Subholding gas memastikan keamanan dan keandalan penyaluran gas bumi kepada lebih dari 5.800 pelanggan komersial, industri, dan pelanggan kecil, serta lebih dari 814 ribu pelanggan rumah tangga dan pembangkit listrik, termasuk PLN Group.
Penyaluran dilakukan melalui jaringan pipa sepanjang lebih dari 33 ribu km, 16 SPBG dan MRU, serta tiga terminal LNG yang terintegrasi. Untuk menjaga kualitas layanan, tim tanggap darurat disiagakan selama 24 jam setiap hari.
Pada periode Ramadan dan Idul Fitri 2025, penyaluran LNG diperkirakan meningkat 53,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya, sementara penyaluran BBG diprediksi naik 4,3 persen.
Pengawasan jaringan gas diperkuat melalui sistem SCADA, patroli rutin, serta pemeliharaan berkala. Selain itu, Posko Siaga dan layanan 24 jam disiapkan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan di berbagai sektor.
Penambahan pasokan LNG serta optimalisasi layanan SPBG juga dilakukan, sementara pengamanan aset dan infrastruktur diperkuat melalui koordinasi dengan TNI dan Polri.