Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Survei Visa: 2 dari 3 Masyarakat RI Bersiap Tinggalkan Uang Tunai

Presiden Direktur Visa Indonesia, Riko Abdurrahman. (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Jakarta, IDN Times - Visa baru-baru ini merilis survei dari Consumer Payments Attitudes Study. Survei tersebut mengungkapkan soal pergeseran lebih lanjut dalam gaya hidup nontunai di Indonesia.

Studi ini menunjukkan bahwa dua dari tiga (67 persen) masyarakat Indonesia bersiap-siap untuk meninggalkan uang tunai, dan dari mereka yang telah mencoba menggunakan pembayaran nontunai, Gen Z (78 persen), Gen Y (74 persen), dan kalangan affluent (73 persen) menjadi yang terdepan.

"Masyarakat Indonesia kini semakin melangkah maju untuk meninggalkan uang tunai, seiring dengan meningkatnya adopsi metode pembayaran digital akibat pandemik. Pembayaran digital tidak hanya membuat transaksi keuangan menjadi lebih mudah diakses, lancar, dan aman, tetapi juga memberikan dampak positif bagi kehidupan sehari-hari masyarakat di era pascapandemik," kata Presiden Direktur Visa Indonesia, Riko Abdurrahman, dalam paparannya dikutip Rabu (11/4/2023).

1. Keamanan dan kenyamanan jadi dua faktor terbesar yang mendorong adopsi pembayaran digital

ilustrasi pengaturan keamanan (pexels.com/Pixabay)

Kenyamanan dan keamanan menjadi dua faktor terbesar yang mendorong adopsi pembayaran digital. Di era digitalisasi saat ini, kecepatan dan kemudahan pembayaran digital memiliki daya tarik yang besar, baik itu melalui dompet digital, QR, hingga kartu kredit contactless.

Faktor-faktor ini menyebabkan penurunan penggunaan uang tunai dari 87 persen di tahun 2021 menjadi 84 persen di 2022. Hal ini juga menjelaskan mengapa dompet digital (e-wallet) dan pembayaran QR telah lebih banyak digunakan dibanding uang tunai dengan tingkat penggunaan 93 persen, diikuti oleh kartu kredit dan kartu debit sebesar 80 persen.

"Visa melihat hal ini sebagai peluang untuk meningkatkan kerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan untuk memfasilitasi konsumen menggunakan pembayaran digital di setiap aspek kehidupan mereka. Kami terus bekerja sama dengan bank, merchant, fintech, dan mitra strategis lainnya untuk mendukung pembayaran digital dan mendorong pembayaran contactless sebagai fondasi pembayaran di masa kini dan masa depan," ucap Riko.

2. Penggunaan kartu contactless juga meningkat

Salah seorang pekerja di Singapura sedang menggunakan layanan contactless menggunakan jam tangannya di MRT. (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Seiring dengan semakin banyaknya orang yang mengadopsi gaya hidup digital, banyak pula yang menyadari kemudahan dan kenyamanan menggunakan pembayaran dengan kartu contactless, di mana konsumen hanya perlu men-tap kartu untuk membayar.

Hal ini berkontribusi pada penggunaan pembayaran kartu contactless, yang telah mendapatkan momentum sejak dimulainya pandemik.

Studi ini melihat adanya peningkatan penggunaan kartu contactless yang sebagian besar digunakan oleh segmen affluent (51 persen), diikuti oleh Gen Y (41 persen) dan Gen X (32 persen).

3. Sebanyak 8 dari 10 orang Indonesia menabung lebih banyak untuk masa depan

ilustrasi menabung (IDN Times/Arief Rahmat)

Temuan studi ini juga mencerminkan bahwa setidaknya 8 dari 10 orang Indonesia menabung lebih banyak untuk masa depan sebagai imbas pandemi. Generasi muda khususnya, ingin lebih siap menghadapi tantangan keuangan yang tidak terduga dengan meningkatkan tabungan mereka.

Tren ini dapat dilihat dari perilaku menabung di keluarga, dengan 52 persen responden menyatakan bahwa mereka telah memutuskan untuk meningkatkan jumlah tabungan mereka. Perilaku ini bahkan lebih menonjol di kalangan masyarakat affluent (65 persen), Gen Y (60 persen), dan Gen Z (53 persen).

"Masyarakat kini semakin beradaptasi dengan berbagai cara baru dalam bekerja, berbelanja, dan bersosialisasi. Banyak dari mereka yang beralih ke metode pembayaran digital, sehingga kesadaran akan manfaat transaksi nontunai semakin meningkat," ujarnya.

"Visa berkomitmen terus untuk mendukung Indonesia dalam digitalisasi pembayaran dan keuangan, baik melalui produk dan solusi kami, serta melalui best practices sharing," Riko menambahkan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hana Adi Perdana
EditorHana Adi Perdana
Follow Us