Airlangga Optimistis Larangan Mudik Kedua Tak Berdampak pada Ekonomi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto optimistis pelarangan mudik kedua ini tidak akan memberikan dampak pada ekonomi. Sebab, di Lebaran tahun ini, masyarakat cukup antusias dengan kegiatan belanja daring atau online.
"Pemerintah memberikan beberapa stimulus termasuk PPnBM untuk otomotif, dan PPn untuk properti. Di samping itu, kita sudah melihat adanya recovery di sektor konsumsi, jadi kepercayaan publik untuk belanja juga sudah meningkat," ujar Airlangga dalam keterangan persnya yang disiarkan di channel YouTube BNPB Indonesia, Sabtu (15/5/2021).
Baca Juga: Pengunjung Tempat Wisata Melonjak, Airlangga: Biar Pemda yang Atur
1. Airlangga optimistis pertumbuhan ekonomi di kuartal II capai 7 persen
Kemudian, Airlangga juga optimistis pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal II atau periode April-Juni 2021 mencapai tujuh persen. Ia optimistis target bisa tercapai karena melihat beberapa indikator, mulai dari realisasi penanaman modal asing (PMA) hingga indeks keyakinan konsumen (IKK) yang terus membaik.
"Pertumbuhan ekonomi kuartal kedua akan bergerak positif, diperkirakan mencapai tujuh persen," ujar dia.
2. Airlangga katakan perkembangan ekspor dan impor kembali normal
Editor’s picks
Airlangga pun menyebut bahwa realisasi PMA telah mencapai 54,6 persen. Sementara IKK per Maret 2021 untuk kelompok masyarakat pengeluaran di bawah Rp5 juta mencapai 90,1 atau mendekati zona normal 100.
Tak hanya itu, lanjut dia, perkembangan ekspor dan impor juga sudah kembali normal termasuk belanja pemerintah yang telah berada di jalur positif.
"PMTB kita sudah mendekati arah positif 0,23 persen. Bahkan ekspor 6,74 persen lebih tinggi dibanding pra-COVID, sedangkan impor barang modal dan konsumsi 5,27 persen," tutur Airlangga.
3. Airlangga sebut kenaikan harga komoditas seperti sawit, karet, higga batubara mendorong pemulihan ekonomi
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) itu menyampaikan, kenaikan harga komoditas seperti sawit, karet, nikel, tembaga, serta batubara telah mendorong pemulihan ekonomi yang tercermin dari perbaikan kondisi perekonomian daerah sepanjang kuartal I 2021.
Kondisi perekonomian di Pulau Sumatera tercatat telah mendekati arah positif 0,86 persen dan Pulau Jawa berada pada angka 0,83 persen. Sedangkan, di sebagian pulau di tengah dan timur Indonesia telah mengalami pertumbuhan ekonomi yang positif, yaitu Sulawesi sebesar 1,2 persen dan Papua 8,97 persen.
"Tentunya, ini didorong oleh harga-harga komoditas baik itu sawit, karet, nikel, copper, dan batu bara," ujar Airlangga.
Baca Juga: Ada Larangan Mudik, Ekonomi Jabodetabek Diyakini Bakal Bergairah