Biaya Logistik RI Lebih Mahal Dibanding Tetangga, Jokowi: Tak Efisien!

Jokowi ingin daya saing Indonesia ditingkatkan

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko “Jokowi” Widodo menyoroti biaya logistik Indonesia yang masih mahal. Bahkan, dia menyebut Indonesia masih tertinggal dari negara-negara tetangga lainnya. Hal itu disampaikan Jokowi saat meresmikan penggabungan PT Pelindo I, II, III dan IV menjadi PT Pelabuhan Indonesia (Persero).

“Kita tahu biaya logistik negara kita dibanding negara-negara tetangga kita masih jauh tertinggal kita ini. Mereka biaya logistiknya hanya 12 persen kurang lebih, kita masih 23 persen. Artinya ada yang tidak efisien di negara kita,” kata Jokowi seperti yang disiarkan langsung di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (14/10/2021).

Baca Juga: Luhut: Tak Mudah Pangkas Biaya Logistik, Jangan Kritik Overdosis

1. Jokowi sebut pembangunan infrastruktur untuk tingkatkan daya saing Indonesia

Biaya Logistik RI Lebih Mahal Dibanding Tetangga, Jokowi: Tak Efisien!Peresmian Penggabungan Pelindo dan Terminal Multipurpose Wae Kelambu Pelabuhan Labuan Bajo pada Kamis (14/10/2021). (youtube.com/Sekretariat Presiden)

Maka dari itu, lanjut Jokowi, pemerintah membangun infrastruktur untuk meningkatkan daya saing Indonesia. Pembangunan infrastruktur ini diharapkan kedepannya dapat memangkas biaya logistik di Tanah Air.

“Oleh sebab itu, kenapa dibangun infrastruktur baik itu jalan, baik itu pelabuhan, baik itu airport, karena kita ingin produk-produk kita, barang-barang kita bisa bersaing kalau kita adu kompetisi dengan produk-produk negara lain,” terang Jokowi.

Baca Juga: Sopir Logistik: Ketapang Lebih Ketat Dibanding Gilimanuk

2. Jokowi ingin daya saing Indonesia semakin baik ke depannya

Biaya Logistik RI Lebih Mahal Dibanding Tetangga, Jokowi: Tak Efisien!Presiden Jokowi kunjungan kerja ke Nusa Tenggara Timur (Dok.Biro Pers Kepresidenan)

Dengan adanya pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintah, mantan Wali Kota Solo ini berharap daya saing Indonesia akan semakin baik ke depannya.

“Apa yang ingin kita harapkan dari sini, yang pertama sekali lagi biaya logistik kita bisa bersaing dengan negara-negara lain, artinya daya saing kita competitiveness kita akan menjadi lebih baik,” ucap dia.

3. Penggabungan Pelindo disebut Jokowi sebagai kekuatan besar

Biaya Logistik RI Lebih Mahal Dibanding Tetangga, Jokowi: Tak Efisien!Peresmian Penggabungan Pelindo dan Terminal Multipurpose Wae Kelambu Pelabuhan Labuan Bajo pada Kamis (14/10/2021). (youtube.com/Sekretariat Presiden)

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini berharap perusahaan-perusahaan kecil di Indonesia bisa saling bergabung agar kekuatannya semakin besar. Jokowi ingin perusahaan lain mencontoh penggabungan PT Pelindo I, II, III dan IV menjadi PT Pelabuhan Indonesia (Persero).

“Nanti perusahaan-perusahaan yang lain juga seperti itu. Jangan sampai kecil-kecil bertebaran, sehingga kekuatannya menjadi minim, baik dari sisi keuangan modal. Kalau bergabung seperti ini kekuatannya akan menjadi gede,” ujar Jokowi.

Jokowi kemudian mengapresiasi apa yang telah dilakukan Menteri BUMN dan jajarannya yang telah berhasil menggabungkan Pelindo jadi satu. Dia optimistis hal ini akan jadi salah satu kekuatan besar untuk Indonesia.

“Nanti akan menjadi sebuah kekuatan besar tadi sudah disampaikan bahwa akan masuk ke delapan besar dunia, yang inilah yang kita harapkan,” ucap Jokowi.

Baca Juga: Resmikan Holding Pelindo di Labuan Bajo, Jokowi: 7 Tahun Saya Tunggu

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya