Jokowi Ingin Sektor Tekstil dan Garmen Diprioritaskan untuk Ekspor

Jokowi juga ingin perkembangan digital difokuskan

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Presiden Joko “Jokowi” Widodo saat ini memprioritaskan sektor tekstil dan garmen untuk tingkatkan ekspor. Maka dari itu, Jokowi meminta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mengimbau perbankan beri kemudahan bagi dua sektor tersebut.

“Kemarin ketika Bapak Presiden ke Jogja juga dilaporkan ekspor garmen dari Jogja meningkat. Nah ini diminta kepada OJK untuk imbau perbankan, untuk memberikan kemudahan bagi sektor tekstil dan garmen, karena ini jangka pendek yang dibutuhkan untuk meningkatkan ekspor adalah kemudahan modal kerja,” kata Airlangga di Kompleks Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (11/10/2021).

Baca Juga: Asyiknya Waroeng Klangenan, Angkringan yang Pernah Didatangi Jokowi

1. Jokowi ingin Indonesia fokus pada berbagai perkembangan digital

Jokowi Ingin Sektor Tekstil dan Garmen Diprioritaskan untuk EksporMenko Perekonomian Airlangga Hartarto di Kompleks Istana Negara (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Selain fokus pada sektor tekstil dan garmen, Jokowi juga ingin Indonesia fokus ke berbagai perkembangan digital. Sebab, kata Airlangga, RI sudah memproyeksi bahwa perkembangan digital di Tanah Air bisa sumbang 150 miliar dolar dalam perekonomian global pada 2024 mendatang.

“Mulai dari berbagai aplikasi di sektor kesehatan, di sektor pertanian, di sektor e-commerce, baik dalam bentuk agritech maupun penggunaan aplikasi digital,” terang Airlangga.

Baca Juga: Jokowi: RI Punya Potensi Besar Jadi Raksasa Digital Dunia

2. Jokowi sebut Indonesia miliki potensi besar dalam bidang ekonomi digital

Jokowi Ingin Sektor Tekstil dan Garmen Diprioritaskan untuk EksporPresiden Jokowi beri sambutan di OJK Virtual Innovation Day 2021 pada Senin (11/10/2021). (youtube.com/Sekretariat Presiden)

Sebelumnya, Presiden Joko “Jokowi” Widodo mengatakan Indonesia memiliki potensi besar dalam bidang ekonomi digital. Menurutnya, jika potensi itu terus dikembangkan, maka Indonesia mampu menjadi satu dari 10 negara dengan ekonomi terbesar di dunia.

“Jika kita kawal secara cepat dan tepat, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi raksasa digital setelah Cina dan India, dan bisa membawa kita menjadi ekonomi terbesar dunia ketujuh di 2030,” ujar Jokowi dalam acara OJK Virtual Innovation Day 2021 yang disiarkan langsung di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (11/10/2021).

3. Jokowi sebut gelombang digitalisasi meningkat karena pandemik COVID-19

Jokowi Ingin Sektor Tekstil dan Garmen Diprioritaskan untuk EksporPresiden Jokowi beri sambutan di OJK Virtual Innovation Day 2021 pada Senin (11/10/2021). (youtube.com/Sekretariat Presiden)

Jokowi menuturkan gelombang digitalisasi yang terjadi beberapa tahun terakhir ini dipercepat lantaran adanya pandemik COVID-19. Bahkan, dia menyebut sudah banyak bank berbasis digital bermunculan. Tak hanya itu, asuransi dan e-payment juga sudah banyak bermunculan.

“Penyelenggara fintech terus bermunculan, termasuk fintech syariah. Inovasi-inovasi finansial teknologi semakin berkembang. Fenomena sharing economy semakin marak, dari ekonomi berbasis peer to peer hingga bisnis to bisnis,” kata Jokowi.

Pembiayaan fintech, lanjutnya, juga harus didorong untuk kegiatan produktif seperti membangun dan memberikan kemudahan akses bagi masyrakat yang tidak terjangkau layanan perbankan.

“Membantu pelaku UMKM agar lebih banyak melakukan transaksi digital yang minim aktivitas fisik, serta membantu UMKM untuk naik kelas dan masuk ke goal digital,” jelasnya.

Baca Juga: Eks Penyidik Korupsi Bansos: Kami Dipecat Jokowi, Bukan Firli

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya