Top! Pertamina Masuk Daftar Perusahaan Fortune Global, Kalahkan Repsol

03 Agu 2021, 14:46 WIB

Dok. IDN Times/Istimewa

Jakarta, IDN Times - PT Pertamina (Persero) mencatatkan namanya sebagai satu-satunya perusahaan Indonesia yang masuk dalam daftar Fortune Global 500 2021. Perusahaan yang dipimpin oleh Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, ini berada di posisi 287 dengan nilai revenue perusahaan sebesar 41,47 miliar dolar AS pada tahun buku 2020.

Pertamina berhasil mengungguli perusahaan di bidang energi Repsol yang berada di posisi 381. Sedangkan nama-nama besar dari industri lain ada Coca-Cola di posisi 370, Tesla di posisi 392, dan Danone di posisi 454.

Di sektor energi, beberapa nama International Oil Company juga tercatat masuk dalam pemeringkatan Fortune Global 500 tahun 2021 adalah BP (18), Royal Dutch Shell (19), Exxon Mobile (23), Chevron (75) dan Petronas (277).

"Hal ini juga merupakan pengakuan dunia internasional bahwa Pertamina sejajar dengan world class company lainnya," kata Nicke Widyawati dalam keterangan tertulis, Selasa (3/8/2021).

1. Meski terdampak pandemik, Pertamina mampu tingkatkan pendapatan

Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati (IDN Times/Helmi Shemi)

Pandemik COVID-19 sempat menghajar Pertamina sehingga mereka mengalami penurunan pendapatan secara signifikan. "Pertamina lalu berbenah diri dengan inovasi dan terobosan bisnis yang dilakukan di seluruh lini bisnis serta transformasi organisasi yang tengah dijalankan," kata Nicke.

Hasilnya, Pertamina mampu meningkatkan pendapatan hingga 41,47 miliar dolar AS dan mencetak laba 1,05 miliar dolar AS pada 2020.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh stakeholder karena capaian Pertamina ini tidak lepas dari dukungan positif berbagai pihak, baik Direksi, Dewan Komisaris dan seluruh pekerja Pertamina Group, serta pemegang saham, pemerintah, masyarakat dan juga stakeholder lainnya."

2. Sumbangsih Pertamina buat Indonesia

Gedung Pertamina. (Dok. Pertamina)

Melalui pencapaian kinerja operasional dan keuangan, Pertamina memberikan kontribusi hampir Rp200 triliun bagi pendapatan negara. Berasal dari setoran pajak, dividen, dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) senilai Rp126,7 triliun serta penerimaan negara dari Minyak Mentah dan Kondensat Bagian Negara (MMKBN) dari blok-blok migas Pertamina sebesar Rp73,1 triliun.

Selain itu Pertamina juga menjaga keberlangsungan hidup 1,2 juta tenaga kerja langsung, serta multiplier effect terhadap sekitar 20 juta tenaga kerja secara tidak langsung.

"Dukungan Pertamina kepada masyarakat luas untuk pemulihan pandemik juga terus dirasakan. Mulai dari pembangunan beberapa rumah sakit COVID-19, bantuan transportasi untuk distribusi oksigen, hingga perhatian Pertamina kepada lebih dari 13.000 UMKM terdampak pandemi untuk dapat bertahan bahkan naik kelas," papar Nicke.

3. Pemeringkatan perusahaan versi Global Fortune

Perusahaan minyak asal Amerika Serikat, Chevron. (Facebook.com/Chevron)

Pemeringkatan Fortune Global 500 adalah ajang tahunan yang dilakukan majalah Fortune sejak tahun 1955. Tolok ukur utamanya adalah besaran pendapatan termasuk pendapatan anak perusahaan (consolidated gross revenue).

Indikator lain adalah penyertaan modal pemegang saham, kapitalisasi pasar, keuntungan, jumlah karyawan, dan sejak tahun 1990 indikator negara asal perusahaan juga dipertimbangkan dalam Fortune Global 500.