78 Ribu Hektare Tambak Nganggur Disodorkan ke Prabowo, Ini Manfaatnya

Pasarnya dinilai menjanjikan

Intinya Sih...

  • Menteri Kelautan dan Perikanan berharap tambak-tambak yang menganggur seluas 78 ribu hektare dapat digarap, dengan target produksi ikan nila mencapai 4 juta ton per tahun.
  • Tambak yang merupakan bekas tambak udang windu seluas 78 ribu hektare, menjadi potensi besar untuk budidaya ikan nila.
  • Presiden Joko Widodo menyebut diperlukan anggaran sekitar Rp13 triliun untuk menggarap tambak tersebut

Karawang, IDN Times - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyampaikan harapannya, agar tambak-tambak yang yang menganggur (idle) dengan luas mencapai 78 ribu hektare dapat digarap.

Jika proyek tersebut dilanjutkan, Trenggono optimistis produksi ikan nila bisa mencapai 4 juta ton per tahun. Hal itu dipercaya akan memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap ekonomi ke depan.

“Kami berharap 78 ribu hektare ini kita garap. Kalau ini kita selesaikan terus, maka jumlah yang bisa kita produksi tidak kurang dari 4 juta ton per tahun yang bisa kita produksi,” kata dia dalam peresmian modeling kawasan tambak budidaya ikan nila salin oleh Presiden Joko Widodo di Karawang, Jawa Barat, Rabu (8/5/2024).

Baca Juga: Titip Proyek Tambak Rp13 T, Jokowi: Saya Bisiki Presiden Terpilih

1. Tambak yang terbengkalai bekas budidaya udang windu

78 Ribu Hektare Tambak Nganggur Disodorkan ke Prabowo, Ini Manfaatnyailustrasi tambak (IDN Times/Trio Hamdani)

Dia mengungkapkan tambak yang saat ini tidak berada di wilayah Pantura. Tambak tersebut merupakan bekas tambak udang windu yang luasnya mencapai tidak kurang dari 78 ribu hektare.

“Di wilayah Pantura ada tambak yang nganggur atau boleh dibilang idle sekarang ini, bekas udang windu,” tuturnya.

2. Bisnis ikan nila di pasar global sangat besar

78 Ribu Hektare Tambak Nganggur Disodorkan ke Prabowo, Ini Manfaatnyailustrasi tambak (IDN Times/Trio Hamdani)

Trenggono menyampaikan kepada Presiden Joko “Jokowi” Widodo, nilai pasar ikan nila secara global sangat besar. Dia mengatakan, para pelaku budidaya ikan yang hadir dalam acara tersebut selama ini telah melakukan budidaya di danau-danau.

Dengan hadirnya model budidaya nila salin di Karawang, Jawa Barat, Kementerian Kelautan dan Perikanan berharap dapat menggarap potensi tambak yang mencapai 78 ribu hektare.

“Nilai pasar nila sendiri di dunia itu sangat besar jumlahnya. Ini ada pelaku-pelakunya di sini yang selama ini beliau melakukan budidaya di danau-danau,” sebutnya.

3. Proyek tambak 78 ribu hektare ditawarkan ke pemerintah baru

78 Ribu Hektare Tambak Nganggur Disodorkan ke Prabowo, Ini ManfaatnyaPresiden Jokowi meresmikan Modeling Kawasan Tambak Budi Daya Ikan Nila Salin, Karawang, Jawa Barat pada Rabu (8/5/2024). (youtube.com/Sekretariat Presiden)

Jokowi mengungkapkan, untuk menggarap 78 ribu hektare tambak tersebut diperlukan anggaran sekitar Rp13 triliun. Dia menyebutkan, jumlah tersebut cukup terjangkau untuk proyek yang luasnya dari Banten hingga Jawa Timur, dan membuka potensi besar untuk menciptakan lapangan kerja.

Meskipun jumlahnya besar, menurut Jokowi, Rp13 triliun bukanlah uang yang tidak mungkin untuk dipersiapkan. Jokowi juga berencana akan mendorong pemerintahan baru agar proyek tersebut bisa direalisasikan sepenuhnya.

“Kalau memang sangat feasible (layak), akan saya siapkan di APBN 2025-2026 dan saya akan bisikin pada pemerintah baru, pada presiden terpilih agar mimpi besar ini betul-betul bisa direalisasikan,” tambahnya.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya