Alasan Pertamina Catat Nopol Kendaraan yang Isi BBM Subsidi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - PT Pertamina (Persero) buka suara atas kabar pencatatan pelat nomor kendaraan atau nomor polisi (nopol). Perusahaan minyak dan gas bumi milik negara itu mencatat nopol kendaraan yang belum mendapatkan QR Code.
QR Code ini diberikan kepada pengguna kendaraan yang telah mendaftarkan kendaraannya di situs web MyPertamina. Pendaftaran sudah dibuka sejak 1 Juli 2022. Setelah mendaftarkan kendaraannya yang dianggap layak menggunakan BBM subsidi, QR Code akan dikirim melalui email.
"Bagi yang belum memiliki QR Code, kita catat nopolnya. Kami mengimbau agar bisa mendaftarkan kendaraannya," kata Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting kepada IDN Times, Selasa (6/9/2022).
1. Pembatasan beli BBM subsidi belum diputuskan
Irto menjelaskan, sejauh ini belum dilakukan pembatasan pembelian BBM subsidi, yakni Pertalite dan Solar. Perusahaan pelat merah ini akan berkoordinasi dengan pemangku kebijakan.
"Belum diputuskan, nanti akan dikoordinasikan dengan regulator," tuturnya.
Baca Juga: Revvo 89 Muncul Lagi, Harganya Naik di SPBU Vivo Jadi Rp10.900/Liter
2. Pertamina tunggu arahan pemerintah
Editor’s picks
Pertamina belum bisa memastikan kapan pembatasan pembelian BBM subsidi diberlakukan. Irto sebelumnya menjelaskan, pihaknya masih menunggu arahan dari pemerintah.
"Kami masih menunggu arahan dari pemerintah. Kita tunggu penjelasan resmi pemerintah," kata Irto pada Rabu (31/8/2022).
3. Kuota BBM subsidi bakal habis sebelum waktunya jika tak dikendalikan
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, sempat mengungkapkan bahwa kuota Pertalite dan Solar subsidi terancam habis pada Oktober.
Pemerintah telah mengalokasikan Pertalite sebanyak 23 juta kiloliter (kl) pada 2022. Sedangkan hingga Juli, kuota yang sudah dikonsumsi masyarakat adalah 16,84 juta kl.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menuturkan bahwa dari kuota Solar subsidi sebanyak 14,91 juta kl, realisasi konsumsinya sudah mencapai 9,88 juta kl.
"Ternyata Januari sampai Juli dengan ekonomi kita tumbuh tinggi itu kuota sudah habis untuk solar 9,88 juta. Kalau ngikutin tren ini, bulan Oktober habis kuotanya itu," kata Sri Mulyani belum lama ini.
Baca Juga: Demo Tolak Kenaikan BBM, Buruh Bawa Foto Puan Maharani Nangis