AS Bangun Pabrik Panel Surya Rp7,4 T di RI, Ada 2 Ribu Lowongan Kerja

Investasi di kawasan industri Batang

Jakarta, IDN Times - Indonesia memperoleh komitmen investasi senilai Rp500 juta dolar AS dari perusahaan panel surya asal Amerika Serikat (AS). Nilai investasi tersebut setara Rp7,4 triliun mengacu nilai tukar terkini.

Hal itu ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Pra-Kerja Sama antara SEG Solar Inc. bersama ATW Group (mitra Indonesia) dengan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) di Washington, DC, Amerika Serikat.

Direktur Utama KITB Ngurah Wirawan, CEO SEG Solar Inc Jim Wood, Founder ATW Group Antonius Weno, dan Direktur ATW Group Victor Samuel menandatangani perjanjian terkait dengan lahan di KITB untuk rencana investasi SEG Solar dengan ATW Group senilai 500 juta dolar.

Investasi akan dikucurkan di bidang energi hijau, yaitu industri pembuatan panel surya dan modul surya.

Baca Juga: Tesla Disebut Bakal Bangun Pabrik di India, Indonesia Gimana?

1. Indonesia dorong keterbukaan dengan pemerintah AS

AS Bangun Pabrik Panel Surya Rp7,4 T di RI, Ada 2 Ribu Lowongan KerjaPresiden Joko Widodo membahas sejumlah penguatan kerja sama Indonesia-Amerika Serikat dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, di Scottish Event Campus (SEC), Glasgow, Skotlandia, pada Senin, 1 November 2021. (Foto: BPMI Setpres)

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, penandatanganan kerja sama tersebut adalah bentuk upaya pemerintah untuk mendorong transisi energi, sekaligus proses awal dalam rangka mendorong keterbukaan antara Indonesia dengan pemerintah AS.

Apalagi dengan adanya Inflation Reduction Act (IRA) yang dapat mempengaruhi minat investasi perusahaan ke Indonesia dan juga terhadap ekosistem kendaraan listrik secara global.

“Kita datang ke Amerika sebagai bentuk kehadiran pemerintah Indonesia untuk meyakinkan investor Amerika untuk berinvestasi di Indonesia. Apalagi, produknya tidak hanya untuk diekspor ke Amerika, tapi juga ke negara lain. Jangan ada lagi persepsi bahwa seolah-olah kita hanya fokus pada investasi negara tertentu,” ujar Bahlil.

2. Kerja sama pemerintah Indonesia dan AS akan semakin kuat

AS Bangun Pabrik Panel Surya Rp7,4 T di RI, Ada 2 Ribu Lowongan KerjaIDN Times/Margith Juita Damanik

Terlaksananya kerja sama tersebut merupakan hasil dari kolaborasi yang baik, serta atas dukungan penuh dari pihak-pihak terkait, terutama Kedutaan Besar Republik Indonesia di Washington.

Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Amerika Serikat, Rosan Perkasa Roeslani menyampaikan apresiasinya atas kehadiran dan dukungan Menteri Investasi beserta jajarannya.

Menurut Rosan, perjanjian tersebut akan memperkuat kerja sama antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Amerika Serikat.

“Kerja sama yang akan segera direalisasikan insya Allah tahun depan ini tidak hanya akan memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi namun juga mendukung transisi energi dan juga penciptaan lapangan pekerjaan,” ujar Rosan.

Baca Juga: Sikap Tegas Saat Pimpin Rapat Viral, Eddy Bantah Anti Investasi Asing

3. Investasi SEG Solar bakal serap 2 ribu tenaga kerja Indonesia

AS Bangun Pabrik Panel Surya Rp7,4 T di RI, Ada 2 Ribu Lowongan Kerjailustrasi pencari kerja (jobseeker) (IDN Times/Aditya Pratama)

SEG Solar melalui perusahaan joint venture-nya dengan ATW Group dari Indonesia akan membangun fasilitas manufaktur panel surya dan modul surya berkapasitas hingga 5 Giga Watt (GW).

Dengan rencana total nilai investasi mencapai 500 juta dolar AS, diperkirakan akan menciptakan lapangan kerja bagi sekitar 2 ribu tenaga kerja Indonesia.

Berdasarkan catatan BKPM, AS menempati peringkat ke-6 sebagai negara dengan realisasi investasi terbesar di Indonesia, dengan total investasi 9,4 miliar dolar AS selama 2018 hingga kuartal I-2023.

Amerika Serikat paling banyak berinvestasi di Indonesia pada sektor pertambangan; jasa lainnya; listrik, gas dan air; industri kimia dan farmasi; serta industri makanan. Dari total realisasi investasi tersebut, terdapat 5.683 proyek yang berhasil menyerap tenaga kerja sebesar 82.299 orang.

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya