[CEK FAKTA] Benarkah 553 Juta Orang di Dunia Terancam Miskin Ekstrem?

Jokowi menyebut data kemiskinan dunia di Sidang Tahunan DPR

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Joko "Jokowi" Widodo menyebut perang antara Ukraina dan Rusia memperparah krisis yang sedang melanda dunia akibat pandemik COVID-19.

Akibatnya, menurut Jokowi, sebanyak 553 juta jiwa terancam mengalami kemiskinan ekstrem. Hal itu disampaikannya saat berpidato kenegaraan di Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI, Selasa (16/8/2022).

"Sehingga krisis pangan, krisis energi, dan krisis keuangan tidak terhindarkan lagi. Seratus tujuh negara terdampak krisis, sebagian di antaranya diperkirakan jatuh bangkrut. Diperkirakan 553 juta jiwa terancam kemiskinan ekstrem, dan 345 juta jiwa terancam kekurangan pangan dan kelaparan," ujar Jokowi.

Faktanya, dalam laporan singkat Kelompok Tanggap Krisis Global Perserikatan Bangsa-Bangsa menyebut setidaknya ada 1,7 miliar orang di 107 negara yang sangat terpapar oleh perang Rusia dan Ukraina.

Sebagaimana dimuat dalam laporan singkat bertajuk "Global Impact of war in Ukraine on food, energy and finance systems" atau "Dampak Global perang di Ukraina pada sistem pangan, energi dan keuangan", negara-negara itu terdampak oleh tiga hal, yakni kenaikan harga pangan, kenaikan harga energi, dan pengetatan kondisi keuangan.

Negara-negara yang terdampak harus berjuang untuk membeli makanan sehat, di mana impor sangat penting untuk memenuhi kebutuhan pangan dan energi penduduknya, serta utang dan pengetatan sumber daya membatasi kemampuan pemerintah untuk mengatasi ketidakpastian kondisi keuangan global.

Dari 1,7 miliar orang yang terdampak perang Rusia dan Ukraina, 553 juta di antaranya sudah jatuh miskin, dan 215 juta sudah kekurangan gizi. Paparan perang Rusia dan Ukraina terasa di sebagian besar negara berkembang, tidak peduli tingkat pendapatan atau lokasi geografisnya. 

Baca Juga: [CEK FAKTA] 320 Juta Orang di Dunia Kelaparan Akut?

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya