Indonesia Bidik Ekspor Ikan ke Swedia
Intinya Sih...
- Swedia bergantung pada impor ikan, menciptakan peluang bagi BUMN dan pelaku usaha perikanan Indonesia
- Indonesia memiliki komoditas ikan unggulan seperti tuna, cakalang, tongkol, dan gurita serta menjadi produsen tuna terbesar di dunia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengungkapkan sebagian besar pasokan ikan di Swedia berasal dari impor.
Arief menyatakan, hal itu menunjukkan Swedia sebagai pasar potensial yang besar bagi badan usaha milik negara (BUMN) dan pelaku usaha perikanan Indonesia. Dia menegaskan, pihaknya akan mendorong dan mendukung Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk menjajaki peluang tersebut.
“Kita dapati fakta bahwa pasokan ikan di sini kebanyakan berasal dari luar Swedia. Dengan begitu, Swedia menjadi salah satu potensi pasar yang cukup besar,” kata Arief dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (25/5/2024).
Baca Juga: RI Raup Rp14,8 Triliun dari Ekspor Tuna, Populasinya Harus Dijaga!
1. Indonesia memiliki beragam komoditas ikan unggulan
Arief menjelaskan, Indonesia memiliki komoditas ikan unggulan seperti tuna, cakalang, tongkol, dan gurita. Bahkan, Indonesia adalah produsen tuna terbesar di dunia.
Untuk itu, dia mengajak semua pihak untuk mendukung upaya penguatan daya saing komoditas tuna di pasar global melalui pengelolaan yang berkelanjutan.
“Mari kita dukung dan bahu membahu membantu wujudkan penguatan daya saing komoditas tuna di pasar global dengan pengelolaan tuna yang berkelanjutan,” ujarnya.
Baca Juga: RI Paling Banyak Ekspor Emas dan Permata ke Swiss
Editor’s picks
2. Swedia saat ini memasok ikan dari Belanda hingga China
Menurut data The International Trade Centre (ITC), pada 2023, Swedia mengimpor 524 ribu ton ikan segar atau dingin, 135 ribu ton daging ikan, dan 48 ribu ton ikan beku.
Negara-negara yang memasok ikan ke Swedia, antara lain Norwegia, Denmark, Belanda, China, dan Polandia.
Sementara itu, data KKP menunjukkan pada 2022, produksi tuna Indonesia mencapai sekitar 19,1 persen dari total pasokan tuna dunia. Produksi tersebut meningkat pada 2023 menjadi 1,5 juta ton.
3. Ekspor perikanan Indonesia digenjot dengan target 7,2 miliar dolar AS
Arief menambahkan, dalam lima tahun terakhir, pangsa pasar perikanan Indonesia di Uni Eropa rata-rata baru mencapai 1,1 persen dari total impor perikanan di wilayah tersebut.
Pada 2022, ekspor perikanan Indonesia ke Uni Eropa tercatat sebesar 378 juta dolar AS, atau 6,05 persen dari total ekspor perikanan Indonesia.
Pada 2023, produksi perikanan Indonesia mencapai 24,74 juta ton, termasuk perikanan tangkap, budidaya, dan rumput laut.
Dari Januari hingga November 2023, nilai ekspor perikanan mencapai 5,6 miliar dolar AS, masih di bawah target 6,7 miliar dolar AS. Untuk 2024, KKP menargetkan nilai ekspor perikanan sebesar 7,2 miliar dolar AS.