Infrastruktur Pendukung Kawasan Industri Batang Rampung Akhir 2023

Mulai dari akses jalan, pengolahan air dan sampah KIT Batang

Jakarta, IDN Times - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memastikan pembangunan infrastruktur pendukung Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, di Jawa Tengah rampung akhir 2023.

KIT Barang merupakan salah satu proyek strategis nasional (PSN) pemerintah. Dukungan infrastruktur yang dibangun bertujuan untuk mempermudah akses kawasan, pengelolaan sumber daya air (SDA), penyediaan hunian pekerja hingga pengolahan sampah.

"Progres pekerjaan hingga Juni 2023 telah mencapai 86,7 persen dan ditargetkan selesai tahun ini," tulis Kementerian PUPR dalam siaran pers, Rabu (2/8/2023).

Kementerian PUPR melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah-DI Yogyakarta, telah menyelesaikan pembangunan jalan kawasan dan akses menuju KIT Batang sepanjang 50,2 km dan 10 jembatan sepanjang 667 meter dengan total anggaran Rp1,82 triliun.

Baca Juga: 6 Fakta Investasi Triliunan LG di KIT Batang

1. Infrastruktur sumber daya air masih berprogres

Infrastruktur Pendukung Kawasan Industri Batang Rampung Akhir 2023Infrastruktur pendukung pengembangan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, di Jawa Tengah. (dok. Kementerian PUPR)

Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana membangun drainase utama (bendung) KIT Batang untuk mengendalikan banjir kawasan seluas 450 hektare, dimulai sejak 2021 menggunakan APBN senilai Rp46 miliar.

Ditjen SDA juga membangun penyediaan air baku yang bersumber dari Sungai Urang paket 1 dan 2 berbentuk embung/reservoir dengan kapasitas tampung sekitar 1 juta m3.

Sumber air dari Bendung Sungai Urang dimanfaatkan untuk penyediaan air minum KIT Batang dengan membangun Sistem Pengolahan Air Minum (SPAM) yang dikerjakan oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Tengah. Dukungan infrastruktur berupa pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) berkapasitas 285 liter/detik, pekerjaan reservoir 4.500 m3, jaringan perpiaan air minum, dan bangunan pendukung.

BPPW Jawa Tengah juga membangun Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) berkapasitas 18 ribu m3/hari senilai Rp344 miliar pada Desember 2021 dan progres saat ini sudah 80 persen.

Baca Juga: Siapkan Diri! Kawasan Industri Batang Bakal Serap 282 Ribu Pekerja

2. Telah diselesaikan 1 unit pengolahan sampah

Infrastruktur Pendukung Kawasan Industri Batang Rampung Akhir 2023Infrastruktur pendukung pengembangan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, di Jawa Tengah. (dok. Kementerian PUPR)

Dalam mendukung pengembangan KIT Batang, Kementerian PUPR membangun Tempat Pemrosesan Sampah Terpadu (TPST) berkapasitas 140 ton/hari.

Untuk mendukung kawasan Fase I seluas 450 hektare telah diselesaikan pembangunan 1 unit hanggar berkapasitas pengolahan 35 ton/hari, beserta bangunan pendukung untuk mengolah sampah domestik dari tenant, rumah susun, dan lainnya.

“Pengolahan di dalam TPST meliputi pengolahan organik menjadi kompos dan anorganik untuk didaur ulang. Pembangunan TPST ini sudah selesai, namun belum beroperasi karena belum ada aktivitas tenan di KIT Batang,” kata Kepala BPPW Jateng Kuswara.

3. Pembangunan 10 tower sudah selesai

Infrastruktur Pendukung Kawasan Industri Batang Rampung Akhir 2023Infrastruktur pendukung pengembangan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, di Jawa Tengah. (dok. Kementerian PUPR)

Kementerian PUPR juga membangun rumah susun (rusun) sebanyak 10 tower untuk pekerja. Pembangunan rusun telah selesai pada 2022 dengan biaya sekitar Rp429,2 miliar dengan tipe barak setinggi 5 lantai.

Pemerintah berharap pembangunan rusun di lokasi yang dekat dengan tempat kerja, dapat memberi nilai efisiensi tinggi bagi para pekerja di KIT Batang.

“Pembangunan kawasan industri ini merupakan pola baru karena menggunakan tanah negara dan fasilitas disediakan pemerintah, seperti jalan, air, sanitasi, dan perumahan sehingga investor yang datang hanya perlu membangun pabrik dan langsung beroperasi,” tambah Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Baca Juga: Indonesia Ajak Singapura Investasi di Kawasan Industri Halal 

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya