Jelang Rilis Data Ekonomi AS, Rupiah Tekan Dolar AS ke Rp14.997

Rupiah menguat 16 poin sore ini

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah menguat pada penutupan perdagangan, Selasa (18/7/2023). Rupiah menguat ke Rp14.997 per dolar Amerika Serikat (AS) sore ini.

Mengutip Bloomberg, mata uang Garuda menguat 16 poin atau 0,11 persen dari posisi sebelumnya di Rp15.013 pada penutupan perdagangan, Senin 17 Juli. Kemarin sore, rupiah melemah 54,5 poin atau 0,36 persen.

Baca Juga: Rupiah Melesat Pagi Ini, Dolar AS Tertekan

1. Nilai tukar rupiah berdasarkan kurs tengah BI

Nilai tukar rupiah juga menguat di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI), ke Rp14.994 per dolar AS pada Selasa, 18 Juli 2023.

Kurs mata uang Garuda hari ini lebih kecil dibandingkan posisi pada Senin, 17 Juli yang ada di level Rp15.007 per dolar AS. Dengan kata lain, rupiah menguat 13 poin.

2. Dolar AS lesu imbas ekspektasi pasar terhadap the Fed

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, dolar AS melemah mendekati level terendah lebih dari satu tahun. Sebab, para pelaku pasar semakin berkeyakinan bank sentral AS atau Federal Reserve (the Fed) segera mengakhiri siklus pengetatan suku bunga.

Bank sentral AS diperkirakan akan menaikkan suku bunga sekali lagi ketika melangsungkan pertemuan minggu depan.

"Tetapi pasar fokus pada akhir siklus pengetatan FOMC setelah harga konsumen AS mencatat kenaikan tahunan terkecil mereka dalam lebih dari dua tahun minggu lalu," ujarnya.

FOMC atau Komite Pasar Terbuka Federal terdiri dari 12 anggota. FOMC mengadakan pertemuan terjadwal secara rutin dalam setahun untuk meninjau kondisi ekonomi dan keuangan, menentukan sikap kebijakan moneter yang tepat, dan menilai risiko terhadap tujuan jangka panjangnya, yaitu stabilitas harga dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Baca Juga: 6 Mata Uang Terendah Dunia di 2023 versi Forbes, Ada Rupiah?

3. Proyeksi nilai tukar rupiah besok

Kata Ibrahim, pelaku pasar saat ini menunggu rilis data penjualan ritel dan produksi industri AS yang akan dirilis hari ini. Data tersebut akan menjadi petunjuk lebih lanjut mengenai kondisi kesehatan ekonomi Negara Paman Sam, dan potensi arah kebijakan suku bunga AS.

"Meskipun demikian, masih bisa diperdebatkan apakah angka-angka ini akan mengubah sentimen pasar mengingat harga konsumen dan produsen yang lemah minggu lalu," tuturnya.

Ibrahim memproyeksikan nilai tukar rupiah pada perdagangan, Rabu (19/7) bakal bergerak pada rentang Rp14.950-Rp15.050 per dolar AS, dengan potensi menguat.

Baca Juga: 6 Negara Ini Tidak Punya Mata Uang Sendiri, Transaksi Pakai Apa dong? 

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya