Jokowi ke UMKM: Hati-hati Batas Antarnegara Sudah Tidak Ada!

Peluang ekspor harus dimanfaatkan

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengingatkan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk berhati-hati. Lantaran batas antarnegara sudah tidak ada maka ekspor dan impor barang semakin mudah.

Hal itu disampaikan Jokowi di depan para pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) dalam acara Pemberian Nomor Induk Berusaha Pelaku UMK Perseorangan Tahun 2022.

"Hati-hati sekarang batas antarnegara itu sudah tidak ada, ekspor ke semua negara sangat mudah sekali," ujar Jokowi dikutip dari siaran langsung di saluran YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (13/7/2022).

Baca Juga: Pengalaman Jokowi Rintis Usaha: Pinjam ke Bank Ditolak, Izin Bayar

1. UMKM harus mulai lirik peluang pasar luar negeri

Jokowi ke UMKM: Hati-hati Batas Antarnegara Sudah Tidak Ada!Ilustrasi Ekspor. (IDN Times/Aditya Pratama)

Jokowi senang karena UMKM Indonesia semakin berkualitas, mulai dari kualitas kemasan, desain produk, serta pemanfaatan material lokalnya. Menurutnya UMKM telah menuju kualitas yang lebih baik.

"Ini semuanya harus diteruskan agar level kita meningkat ke level yang lebih tinggi dan akhirnya nanti produk-produk seperti itu akan mudah sekali lagi untuk masuk ke pasar ekspor," tuturnya.

Di tengah batas antarnegara yang semakin hilang, pelaku UMKM dapat menangkap peluang untuk menjual produk-produknya ke negara lain.

"Yang kecil-kecil ini harus mulai mengincar ke pasar-pasar ekspor meskipun jangan juga meninggalkan pasar di dalam negeri karena market kita pasar kita sudah besar sekali," ujarnya.

Baca Juga: RI Bertahan di Daftar Putih Pelabuhan Asia Pasifik, Ekspor Impor Jos!

2. Jokowi tekankan bahwa perekonomian Indonesia masih dalam kondisi baik

Jokowi ke UMKM: Hati-hati Batas Antarnegara Sudah Tidak Ada!ilustrasi anggaran ekonomi (IDN Times)

Meskipun saat ini banyak negara berada dalam posisi yang tidak mudah, Jokowi memastikan Indonesia masih berada pada posisi yang baik. Untuk itu dia mengajak pelaku usaha tetap semangat menjalankan usahanya.

"Pertumbuhan ekonomi kita di kuartal pertama 5,01, inflasi kita juga dibandingkan negara-negara lain juga masih terkendali sehingga inilah kesempatan Bapak/Ibu dan saudara-saudara semuanya untuk melebarkan sayap usaha, ekspansi usahanya, memperbesar usahanya," kata Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu meyakini geliat usaha yang digerakkan oleh pelaku UMKM akan memberikan kontribusi terhadap perekonomian negara.

3. Kontribusi UMKM terhadap perekonomian Indonesia sangat besar

Jokowi ke UMKM: Hati-hati Batas Antarnegara Sudah Tidak Ada!Ilustrasi UMKM. (IDN Times/Aditya Pratama)

Jokowi menyebutkan bahwa Indonesia memiliki 65,4 juta UMKM berdasarkan data per 2021. Kontribusi mereka terhadap PDB Indonesia sangat besar, yakni mencapai 61 persen.

"Oleh sebab itu pemerintah kalau gak ngurus UMKM keliru, salah besar karena kontribusi terhadap ekonomi nasional 61 persen," tuturnya.

Tak hanya itu, penyerapan tenaga kerja di sektor UMKM juga sangat besar, yakni 97 persen. Jadi, penyerapan tenaga kerja paling banyak bukan di perusahaan-perusahaan besar.

"Ini perlu dicatat penyerapan tenaga kerja itu bukan di perusahaan-perusahaan besar, bukan di perusahaan-perusahaan besar tapi di perusahaan-perusahaan mikro, kecil dan menengah," tambahnya.

Baca Juga: Jokowi Ajak UMKM yang Sudah Punya NIB segera Cairkan Pinjaman

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya