Kata Sri Mulyani dan Bos OJK soal Dampak Kematian Presiden Iran

Ini jawaban Sri Mulyani dan Ketua OJK

Intinya Sih...

  • Sri Mulyani tidak memberikan pernyataan mendetail mengenai dampak kematian Presiden Iran terhadap ekonomi Indonesia.
  • OJK melakukan asesmen terhadap potensi dampak dari perkembangan di Timur Tengah dan menilai dampaknya dapat diminimalkan dengan baik.

Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memberikan tanggapan singkat terkait potensi dampak terhadap ekonomi Indonesia akibat kematian Presiden Iran, Ebrahim Raisi.

Saat ditanya oleh jurnalis, Sri Mulyani tidak memberikan pernyataan mendetail mengenai dampaknya. Dia menyampaikan pembahasan lebih lanjut akan dilakukan bersama DPR RI untuk memahami sepenuhnya implikasi kejadian tersebut terhadap perekonomian nasional.

"Kita lihat saja nanti bacaannya secara lengkap ketika kita bahas dengan DPR," kata Sri Mulyani kepada jurnalis di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2024).

Baca Juga: Dampak Kematian Presiden Iran Dinilai Tak Signifikan ke Ekonomi Global

1. OJK pastikan gejolak di Timur Tengah dapat dimitigasi dengan baik

Kata Sri Mulyani dan Bos OJK soal Dampak Kematian Presiden IranKetua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar. (dok. YouTube OJK)

Terpisah, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengatakan, pihaknya telah melakukan asesmen terhadap potensi dampak dari perkembangan di Timur Tengah, termasuk ketegangan di Gaza, namun hasilnya menunjukkan dampaknya dapat relatif diminimalkan.

“Itu kalau kami sudah lihat resikonya, transmisi, dan lain-lain, nampaknya relatif bisa kita mitigasi dengan baik,” sebutnya.

Faktor utama yang menjadi perhatian adalah kemungkinan dampak terhadap harga minyak, namun dari segi ekspor-impor dan transaksi keuangan, dampaknya terbilang tidak signifikan.

Mahendra menegaskan penilaian tersebut tidak secara khusus terkait dengan kematian Presiden Iran, namun merupakan bagian dari asesmen menyeluruh terhadap situasi global. Terkait dengan dampaknya terhadap pasar atau mitra ekonomi Indonesia, dia menyatakan hingga saat ini belum terlihat adanya dampak yang signifikan.

“Jadi tidak kepada khusus dengan tewasnya presiden Iran tetapi kepada asesmen menyeluruh dan saya rasa tidak akan beda,” ujarnya.

Baca Juga: Jokowi Harap Wafatnya Presiden Iran Tak Berdampak Harga Minyak Naik

2. Ekonom tak melihat potensi dampak terhadap ekonomi Indonesia

Kata Sri Mulyani dan Bos OJK soal Dampak Kematian Presiden IranWarga Iran berkumpul menyaksikan prosesi pemakaman Ebrahim Raisi. (x.com/@IRNAEnglish)

Ekonom DBS menilai kasus tewasnya Presiden Iran Ebrahim Raisi dalam kecelakaan helikopter pada Minggu (19/5/2024) lalu, tidak berdampak terhadap arah kebijakan Iran di Timur Tengah terkait ekonomi ke global maupun Indonesia.

"Saya pikir tragedi yang terjadi di Iran kemarin, itu lebih merupakan masalah internal Iran. Saya tidak melihat adanya dampak kebijakan Iran di Timur Tengah atau pada produksi minyak atau apa pun," kata Chief Economist Bank DBS, Taimur Baig di Jakarta Selasa (21/5/2024).

Namun, dia melihat adanya kekhawatiran dari para pelaku pasar yang memungkinkan terjadinya perubahan keputusan ataupun tindakan negara tersebut. Apalagi, negara Iran merupakan wilayah yang berada di Timur Tengah yang sedang bergejolak.

"Namun sekali lagi, saya pikir ini lebih merupakan masalah domestik yang harus diselesaikan oleh Iran. Karena pada akhirnya, presiden dianggap sebagai penerus pemimpin tertinggi. Jadi mereka harus memikirkan kembali masalah tersebut," katanya.

3. Jokowi berharap harga minyak tak terkena pengaruh

Kata Sri Mulyani dan Bos OJK soal Dampak Kematian Presiden IranPresiden Jokowi Resmikan Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2024 di Istana Negara (YouTube.com/Sekretariat Presiden)

Presiden Joko "Jokowi" Widodo menyampaikan duka cita atas wafatnya Presiden Iran, Ebrahim Raisi karena kecelakaan helikopter. Jokowi pun mendoakan Raisi.

"Pemerintah dan masyarakat Indonesia menyatakan duka yang mendalam atas meninggalnya Presiden Raisi dalam kecelakaan helikopter yang ditumpangi oleh beliau," ujar Jokowi di Kabupaten Agam, Sumatra Barat, Selasa (21/5/2024).

Jokowi berharap, wafatnya Presiden Iran tidak berdampak terhadap ekonomi global. Salah satunya harga minyak.

“Dan kita harapkan tidak berdampak kepada ekonomi global, utamanya yang berkaitan dengan harga minyak karena kalau sudah harga minyak naik, dampak dari peristiwa itu, itu akan berdampak ke mana-mana, ke kenaikan harga barang dan lain-lain. Kita harapkan tidak ada dampak seperti itu," ucap dia.

Topik:

  • Jujuk Ernawati

Berita Terkini Lainnya