Produksi Minyak PHE Tembus 415 Ribu Barel per Hari

Produksi gas 2,38 miliar kaki kubik per hari

Jakarta, IDN Times - PT Pertamina Hulu Energi (PHE) memproduksi minyak sebanyak 415 ribu barel per hari, setara dengan 68 persen dari total produksi nasional. Sementara produksi gas sebesar 2,38 miliar kaki kubik per hari atau 33 persen dari produksi nasional.

Direktur Utama PHE Chalid Said Salim, mengungkapkan pencapaian kinerja perusahaan pada 2023 sebagai kontribusi utama terhadap produksi minyak nasional.

“Ini menjadi tulang punggung dari produksi minyak nasional,” kata Chalid dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Jakarta, Rabu (27/3/2024).

Baca Juga: Eksplorasi Hasilkan Temuan Baru, PHE: Potensi Migas RI Masih Besar

1. Kegiatan pemboran dan perawatan sumur mengalami peningkatan

Produksi Minyak PHE Tembus 415 Ribu Barel per HariPT Pertamina Hulu Energi (PHE) rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Jakarta, Rabu (27/3/2024).

Dalam hal kegiatan operasional, peningkatan signifikan terlihat dalam jumlah pemboran, kerja ulang, dan perawatan sumur. Jumlah pemboran mencapai 799 sumur, meningkat 16 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Sedangkan kerja ulang meningkat 31 persen menjadi 835 pekerjaan. Kemudian, perawatan sumur bertambah 11 persen dibandingkan tahun sebelumnya menjadi 32.589 pekerjaan.

Kerja ulang atau workover merupakan kegiatan di industri minyak dan gas yang melibatkan pemeliharaan atau peningkatan kembali sumur-sumur yang sudah ada.

“Jadi cukup aktif, masif di dalam pekerjaan-pekerjaan yang tujuannya tentunya untuk meningkatkan produksi migas dari PHE Group,” sebutnya.

2. Langkah strategis Pertamina genjot produksi migas

Produksi Minyak PHE Tembus 415 Ribu Barel per HariPertamina Hulu Energi (dok. Pertamina Hulu Energi)

Investasi strategis dilakukan melalui program Placed Into Service Jambaran Tiung Biru (PIS JTB) dan akuisisi participating interest (PI) di Blok Masela. PI adalah proporsi kepemilikan atau bagian dari suatu perusahaan dalam suatu proyek migas atau blok eksplorasi.

Selain itu, potensi migas dari kegiatan eksplorasi juga berhasil diungkap dengan temuan besar di beberapa lokasi, yakni Sumur Eksplorasi NSO-R2, Sumur East Pondok Aren (EPN)-001, dan East Akasia Cinta (EAC).

Selain itu, potensi migas dari kegiatan eksplorasi juga berhasil diungkap dengan temuan besar di beberapa lokasi, termasuk minyak non-konvensional (MNK) di Wilayah Kerja (WK) Rokan, yakni Tajak Sumur Gulamo.

“MNK ini minyak non-konvensional, kita mulai di WK Rokan. Dan sekarang kalau kondisi per saat ini sedang ngebor sumur kedua di (Sumur) Kelok untuk MNK ini,” sebut Chalid.

PHE juga telah mengimplementasikan Enhanced Oil Recovery (EOR) untuk pilot half and puff Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS) di Jatibarang dan Sukowati, serta mendapatkan persetujuan terkait dengan penerapan teknologi EOR di Minas Area A dan Steamflood EOR Lapangan Rantau Bais yang terletak dalam WK Rokan.

Baca Juga: Dalam 2 Tahun, PHE Produksi 1 Juta Barel Setara Minyak per Hari

3. Sumbang pajak 3,5 miliar dolar AS di 2023

Produksi Minyak PHE Tembus 415 Ribu Barel per HariPT Pertamina Hulu Energi (PHE), sebagai Subholding Upstream, berhasil mendapatkan lelang penawaran langsung Wilayah Kerja (WK) Bunga dan Wilayah Kerja Peri Mahakam. (Dok. PHE)

Dia juga mengungkapkan dampak ekonomi yang dihasilkan oleh PHE melalui aktivitasnya di WK Rokan. Dikatakan, efek multiplier yang signifikan dari aktivitas PHE menghasilkan pembayaran pajak sebesar 3,5 miliar dolar AS.

Selain itu, PHE juga melakukan pembayaran bagi hasil (PI) kepada badan usaha milik daerah (BUMD) atau pemerintah provinsi Riau sebesar Rp3,5 triliun.

“Itu yang secara garis besar keberhasilan-keberhasilan yang kita raih di tahun 2023,” tambahnya.

Baca Juga: Produksi Migas PHE Naik 8 Persen pada Semester-I 2023

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya