Sri Mulyani Bakal Bahas Kondisi Rupiah dengan DPR
Intinya Sih...
- Menteri Keuangan Sri Mulyani akan membahas kebijakan ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal yang telah disampaikan sebelumnya di DPR RI.
- Nilai tukar rupiah melemah 7 poin atau 0,04 persen ke Rp16.005,5 per dolar AS menurut data Bloomberg.
- Pemerintah akan mendapatkan masukan aktual mengenai situasi terkini, termasuk nilai tukar rupiah, dari pembahasan dengan DPR.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menanggapi terkait posisi nilai tukar rupiah yang kembali menyentuh Rp16 ribu per dolar AS. Dia menyatakan dalam dua minggu ke depan, pemerintah akan melakukan pembahasan mengenai kebijakan ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal yang telah disampaikan sebelumnya di DPR RI.
“Dan minggu depan ini semua fraksi (di DPR RI) akan menyampaikan pandangan,” kata Sri Mulyani kepada jurnalis di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2024).
Mengutip data Bloomberg, nilai tukar rupiah sudah melemah sebanyak 7 poin atau 0,04 persen ke Rp16.005,5 per pukul 12.35 WIB.
1. Kondisi nilai tukar akan dibahas secara komprehensif bersama DPR
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengungkapkan dalam pembahasan kebijakan ekonomi makro di DPR, asumsi makro seperti nilai tukar, inflasi, suku bunga, dan harga minyak akan dibahas secara menyeluruh.
Forum formal tersebut diharapkan dapat membahas isu-isu tersebut dari berbagai sudut pandang untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif mengenai dinamika ekonomi saat ini, termasuk nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
“Nanti itu bakal jadi forum formal yang membahas dari berbagai sudut pandang,” ujarnya.
2. Pemerintah sikapi dinamika global yang begitu cepat berubah
Editor’s picks
Sri Mulyani menyatakan, perubahan yang terjadi di dunia memiliki dinamika yang cepat. Dia menyatakan dalam pembahasan dengan DPR, pemerintah akan memperoleh masukan dan pandangan yang paling aktual mengenai situasi terkini.
Hal itu termasuk indikator-indikator yang telah disampaikan sebelumnya seperti nilai tukar, inflasi, suku bunga, dan harga minyak.
“Perubahan yang terjadi di dunia juga kan akan cepat sekali dinamikanya. Jadi nanti dengan DPR kita akan dapat masukan dan pandangan yang paling aktual dari situasi terkini,” tambahnya.
Baca Juga: 3 Instrumen Investasi yang Aman saat Rupiah Lesu, Harus Aware nih!
3. Nilai tukar rupiah melemah imbas komentar pejabat The Fed
Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra memperkirakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih akan mengalami pelemahan hari ini. Menurutnya, bank sentral AS atau Federal Reserve AS (The Fed) kemungkinan besar akan mempertahankan suku bunga acuannya lebih lama.
Hal tersebut didasarkan pada pernyataan beberapa pejabat The Fed, termasuk Raphael Bostic, Loretta Mester, Susan Collins, dan Christopher Waller, yang memperlihatkan mereka akan bersabar menunggu hingga inflasi menunjukkan penurunan yang jelas sebelum mengambil langkah untuk memangkas suku bunga acuan.
“Rupiah mungkin masih bergerak melemah hari ini terhadap dolar AS,” kata Ariston.
Baca Juga: Rupiah Menguat Pagi Ini di Tengah Sentimen Negatif dari The Fed