Strategi Pemerintah agar Industri Halal Indonesia Berkuasa di Global

Pemerintah genjot jumlah pelaku industri halal nasional

Jakarta, IDN Times - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan saat ini industri produk halal dunia dikuasai oleh negara yang mayoritas penduduknya justru bukan muslim. Pemerintah tidak mau Indonesia malah tertinggal.

"Kami melihat bahwa banyak produk-produk yang justru ini -mohon maaf- berasal dari negara-negara yang mayoritas penduduknya non-Islam, itu menguasai produk-produk halal global," kata Menperin dikutip dari saluran YouTube Kemenperin, Jumat (9/12/2022).

Potensi pasar industri halal inilah yang ingin dikejar oleh Kementerian Perindustrian, khususnya untuk tujuan ekspor tanpa melupakan pasar domestik.

"Dan industri kita tidak boleh ketinggalan kereta. Oleh sebab itu kami melakukan inisiatif untuk memberikan penghargaan-penghargaan untuk mendorong agar semakin banyak perusahaan-perusahaan industri yang mau masuk ke pasar global, untuk mengisi kebutuhan atau demand dari produk-produk halal global," jelasnya.

Baca Juga: Sri Mulyani: Banyak Gubernur Mau Bangun Kawasan Industri Halal

1. Pemerintah dorong industri halal Indonesia lewat berbagai cara

Strategi Pemerintah agar Industri Halal Indonesia Berkuasa di GlobalIlustrasi Bisnis. (IDN Times/Aditya Pratama)

Dia menjelaskan bahwa pemerintah sudah menelurkan kebijakan untuk mendukung industri halal Indonesia, salah satunya memberdayakan industri halal melalui Peraturan Presiden (Perpres) 74 Tahun 2022 tentang Kebijakan Industri Nasional 2020-2024.

Itu dilakukan melalui penyusunan kebijakan industri halal, penguatan infrastruktur industri halal, penerapan sistem jaminan produk halal, pemberian insentif fiskal dan nonfiskal industri halal, kerja sama internasional dalam rangka akses bahan baku halal, dan lain sebagainya

"Kedua pada tahun ini kami telah melaksanakan fasilitasi sertifikasi kompetensi untuk auditor halal, dan penyelia halal, juga fasilitasi sertifikasi industri halal dengan target 10.050 industri," sebutnya.

Pemerintah juga memberikan penghargaan agar semakin banyak pelaku industri yang terjun ke industri halal, yaitu lewat kegiatan Indonesia Halal Industry Awards (IHYA)

Tahun ini, Kemenperin melibatkan berbagai pemangku kepentingan lintas sektor, dari kalangan lembaga pemerintah, nonpemerintah, industri, ormas, asosiasi dan akademisi, mulai dari tahap penyusunan kategori, indikator penilaian, hingga penjurian dan penetapan rekomendasi pemegang.

"Selanjutnya yang terakhir kami laporkan bahwa dari 315 peserta yang telah mendaftarkan diri melalui portal resmi IHYA 2022, setelah administrasi, setelah verifikasi, dan tahapan penilaian maka tersaring menjadi 52 peserta yang dinominasikan sebagai penerima IHYA pada tahun 2022. Pada tanggal 5 Desember yang lalu dewan pertimbangan IHYA 2022 melakukan evaluasi akhir untuk menentukan para calon pemenang IHYA 2022," tuturnya.

Baca Juga: Jokowi Ungkap Potensi Industri Syariah dan Halal RI, Fantastis!

2. Pangsa pasar industri halal terus bertumbuh

Strategi Pemerintah agar Industri Halal Indonesia Berkuasa di GlobalIlustrasi Pebisnis. (IDN Times/Aditya Pratama)

Mengutip situs web Kemenperin, disebutkan bahwa Dinar Standard, dalam State of the Global Islamic Economy Report Tahun 2022 memperkirakan total pengeluaran umat muslim global pada 2022 akan tumbuh sebesar 9,1 persen, berasal dari 6 sektor riil ekonomi syariah, yaitu sektor makanan dan minuman halal, modest fashion, kosmetika, farmasi, media dan rekreasi, serta travel. Pertumbuhan ini diperkirakan akan mencapai 2,8 triliun dolar AS pada 2025 atau meningkat 7,5 persen (CAGR).

Begitupun di Indonesia, ekonomi syariah juga terus tumbuh dan menunjukkan perkembangan menggembirakan. Bank Indonesia (BI) dalam Indonesia Halal Market Reports 2021/2022 mencatat potensi kontribusi ekonomi syariah sebesar 5,1 miliar dolar AS terhadap PDB nasional, melalui ekspor produk halal, pertumbuhan penanaman modal asing, serta substitusi impor.

Baca Juga: Kawasan Industri Jababeka Klaster Industri Net Zero Pertama di ASEAN

3. Indonesia jangan hanya jadi target pasar industri halal

Strategi Pemerintah agar Industri Halal Indonesia Berkuasa di GlobalIlustrasi Ekspor. (IDN Times/Aditya Pratama)

Kemenperin berharap IHYA dapat menjadi pendorong bagi para pelaku industri halal untuk meningkatkan kontribusi bagi kemajuan industri halal nasional. Sebab, Indonesia merupakan rumah bagi umat muslim terbesar di dunia dengan populasi sebesar 229,6 juta pada tahun 2020.

Pengeluaran umat muslim Indonesia untuk produk dan layanan halal mencapai sebesar 184 miliar dolar AS pada tahun 2020 dan diproyeksikan meningkat 14,96 persen pada tahun 2025 atau mencapai 281,6 miliar dolar AS.

“Dengan potensi pasar yang sangat besar tersebut, negara-negara lain menjadikan Indonesia sebagai target utama pasar produk halal mereka. Sehingga sekarang saatnya pelaku industri halal nasional untuk menjadi pemain utama dalam industri halal global, tidak lagi sekadar menjadi target pasar produk halal,” ujar Menperin belum lama ini.

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya