TKN Prabowo Bantah Dana Ratusan Triliun Masuk ke Food Estate

Baru dapat kucuran dari Kementerian PUPR dan Kementan

Jakarta, IDN Times - Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Dradjad Wibowo, menegaskan belum ada ratusan triliun rupiah uang negara yang mengalir ke proyek food estate.

Dradjad menaksir dana yang sudah digelontorkan untuk proyek lumbung pangan nasional tersebut baru kisaran ratusan miliar rupiah.

"Yang diserang kan itu sudah triliunan segala macam, nggak ada duit triliunan masuk di food estate," kata Dradjad dalam diskusi yang diselenggarakan Greenpeace Indonesia, Selasa (19/12/2023).

1. Anggaran yang masuk ke food estate baru dari Kementerian PUPR dan Kementan

TKN Prabowo Bantah Dana Ratusan Triliun Masuk ke Food EstateJokowi tinjau food estate di Kalimantan Tengah (Dok. IDN Times/Biro Pers Kepresidenan)

Dradjad memaparkan, pendanaan untuk food estate baru berasal dari anggaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Kementerian Pertanian (Kementan).

"Dan itu hitungannya baru jumlah beberapa, mungkin sudah ratus miliar. Belum sampai triliun," katanya.

Baca Juga: Ada Tokoh Kritik Food Estate, Prabowo: Pemikiran Sesat!

2. Dana dari Kemenhan belum mengucur ke proyek food estate

TKN Prabowo Bantah Dana Ratusan Triliun Masuk ke Food EstateJokowi tinjau food estate di Kalimantan Tengah (Dok. IDN Times/Biro Pers Kepresidenan)

Dia menjelaskan, anggaran Kementerian Pertahanan (Kemenhan) belum tersedia untuk proyek food estate karena masih terdapat masalah dalam kelembagaannya. Sejalan dengan hal tersebut, dana tidak dapat dialokasikan hingga kelembagaan tersebut dibereskan.

"Anggaran Kemenhan belum ada karena memang masih ada masalah dalam kelembagaannya. Sehingga kalau negara kan kalau kelembagaan belum clear kan dana belum bisa turun," tutur Dradjad.

Baca Juga: Cak Imin Sentil Megaproyek Jokowi: Kegagalan Food Estate Jangan Diulang

3. Food estate bukan solusi ideal tapi harus dijalankan

TKN Prabowo Bantah Dana Ratusan Triliun Masuk ke Food EstateIlustrasi food estate (Dok. Kementan)

Dradjad memahami food estate mungkin bukan solusi yang ideal, namun salah satu solusi terbaik di antara solusi lainnya. Jadi, mau tidak mau, proyek tersebut harus dijalankan pemerintah.

"Kenapa? Karena saya sebagai orang pertanian, saya selalu berpikir kalau ada tanah yang memang tidak ada konfliknya, kita tidak harus buka hutan lagi, tapi kurang subur bisa kita tanami, kita coba," ujarnya.

"Satu musim tanam mungkin gak akan berhasil, dua musim tanam mungkin gak berhasil, mungkin perlu beberapa musim tanam," tambah dia.

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya