ADB Sudah Kucurkan Rp37,2 Miliar untuk IKN

ADB pakai tiga pilar kerja sama dukung IKN

Jakarta, IDN Times - Bank Pembangunan Asia (ADB) berkomitmen untuk mendukung pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim). Saat ini, ADB sudah memberikan bantuan teknis untuk pembangunan IKN.

Direktur ADB di Indonesia, Jiro Tominaga, menjelaskan bantuan teknis untuk IKN nilainya 2,4 juta dolar AS atau Rp37,2 miliar (kurs Rp15.500 per dolar AS). Nilai ini terdiri dari berbagai lingkup kerja sama.

"Bantuan senilai 2,4 juta dolar AS disalurkan melalui berbagai sumber daya yang dikelola ADB dan difokuskan pada tiga pilar," ungkap Jiro, dalam Press Briefing Akhir Tahun ADB di Indonesia," di kantor ADB, Jakarta, Kamis (14/12/2023).

1. ADB beberkan tiga pilar kerja sama dukung IKN

ADB Sudah Kucurkan Rp37,2 Miliar untuk IKNPresiden Joko "Jokowi" Widodo meninjau pembangunan gedung kantor presiden pada kawasan istana kepresidenan di IKN Nusantara, Jumat (22/9/2023). (Dok. Kementerian PUPR)

Jiro mengungkapkan, tiga pilar kerja sama itu adalah perencanaan dan desain, pembatasan atau meminimalkan dampak, hingga mobilisasi pembiayaan.

"Pada perencanaan dan desain, ADB memastikan penggunaan lahan dan tata ruang perencanaan mendukung visi IKN menjadi kota hutan yang cerdas dan berkelanjutan, serta mengidentifikasi potensi upaya quick win dalam mencapai kelayakan hidup penduduknya," katanya.

Kedua, pilar membatasi dampak dengan melakukan survei dasar lingkungan dan sosial
survei dasar lingkungan dan sosial dan menerapkan peraturan dan peraturan dan perlindungan yang ketat untuk meminimalkan dampak negatif dari pembangunan.

"Ketiga, memobilisasi keuangan dengan mengembangkan kebijakan dan kerangka kerja untuk investasi di ibu kota baru," ujar Jiro. 

Baca Juga: Otorita IKN Tegaskan Penyediaan Tanah di IKN Tak Mandek

2. ADB kembangkan kebijakan dan kerangka kerja untuk investasi IKN

ADB Sudah Kucurkan Rp37,2 Miliar untuk IKNPekerja menyelesaikan persiapan jelang seremoni ritual Kendi Nusantara di titik nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Minggu (13/3/2022). (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/hp.)

Terkait mobilisasi pembiayaan, ADB akan mengembangkan kebijakan dan kerangka kerja untuk investasi di ibu kota baru. 

ADB membantu Otorita Ibu Kota Negara Nusantara (Otorita IKN Nusantara) dengan merancang kota baru tersebut, mengkaji potensi dampak lingkungan dan sosialnya, serta menggalang pembiayaan dari sumber pemerintah dan swasta, guna mendukung pembangunan kota itu.

"Dalam menciptakan kota layak huni, ADB merupakan salah satu mitra pembangunan pertama yang terus mendukung Pemerintah Indonesia untuk mencapai visi Nusantara, ibu kota baru, sebagai kota hutan cerdas dan berkelanjutan, serta layak huni dan dicintai penduduknya," kata Jiro.

3. ADB dukung IKN jadi kota hutan netral korban

ADB Sudah Kucurkan Rp37,2 Miliar untuk IKNInstagram.com/@Nyoman_Nuarta

Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) ADB dalam upaya untuk membangun IKN sebagai kota hutan netral karbon. Penandatanganan MoU ini dilaksanakan di Incheon, Korea Selatan, di sela ADB’s Annual General Meeting oleh Kepala OIKN Bambang Susantono dan Vice President ADB Ahmed M. Saeed pada Jumat (5/5/2023). 

"ADB dengan senang hati mendukung OIKN dalam mengembangkan rencana yang efektif untuk mewujudkan visinya untuk kota hutan yang cerdas dan netral karbon," ujar Vice President ADB Ahmed M. Saeed dalam keterangannya. 

Menurut Ahmed, Nusantara menghadirkan peluang unik untuk membangun praktik terbaik internasional dalam perencanaan, pengembangan, dan pembiayaan kota. Kerja sama ini menegaskan upaya OIKN untuk mewujudkan pembangunan Nusantara yang hijau, cerdas, inklusif, tangguh, dan berkelanjutan melalui potensi fasilitas pembiayaan iklim dan kemitraan publik dan swasta.  

Dalam kerja sama ini, ADB akan memberikan dukungan pengembangan jalan menuju Nusantara sebagai kota hutan netral karbon, yang melingkup dua aspek. Pertama, kerja sama dalam hal perencanaan kota baru dengan membuat platform data geospasial Nusantara untuk memfasilitasi minat investor dan penilaian keselarasan Rencana Detail Tata Ruang dengan masterplan Nusantara.

Kedua, penilaian dampak lingkungan dan pengembangan jalan menuju Nusantara sebagai kota hutan netral karbon melalui penyusunan regionally and locally determined contributions (RLDC).

Kemudian yang ketiga, memanfaatkan peluang untuk memobilisasi pembiayaan termasuk potensi pembiayaan iklim, kemitraan pemerintah dan badan usaha, serta mengaktifkan dukungan pembangunan lingkungan.

Baca Juga: Kepala Otorita IKN Berharap Masyarakat Ikut Urun Rembuk Biayai IKN

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya