AIA Jadi Perusahaan Asuransi Pertama Manfaatkan AI
PT AIA FINANCIAL (AIA Indonesia) gunakan AI untuk rekrutmen agensi. (Dokumentasi/Humas)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - PT AIA FINANCIAL (AIA Indonesia) menjadi perusahaan pertama dalam industri asuransi yang mengintegrasikan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dalam proses rekrutmen agen asuransi.
Direktur Keagenan AIA Indonesia, Kevin Kwon, mengatakan, inovasi baru ini bertujuan untuk memudahkan proses perekrutan baik bagi para kandidat agen asuransi di AIA maupun bagi perusahaan, serta demi menyediakan penilaian yang lebih objektif melalui pemanfaatan AI.
"Inovasi ini selaras dengan fokus AIA untuk memberi layanan terdepan serta agen asuransi yang berkualitas tinggi," kata dia dalam keterangannya, Selasa (12/9/2023).
Baca Juga: AIA Bukukan Pendapatan Premi Rp2,5 Triliun
1. Manfaat AI dalam sistem rekrutmen
ilustrasi lowongan kerja (IDN Times/Nathan Manaloe)Kevin Kwon menjelaskan, penggunaan AI dalam sistem perekrutan membawa manfaat tambahan dari segi fleksibilitas, kemudahan, dan efisiensi waktu.
"AI Interview menjadi terobosan baru di industri asuransi Indonesia dengan memanfaatkan kecerdasan buatan untuk memberi penilaian objektif terhadap kualitas para kandidat," ujarnya.
Dengan demikian, kandidat tidak lagi harus menjadwalkan pertemuan dengan recruiter sehingga memangkas waktu dari sistem perekrutan konvensional.
"Kandidat cukup mengakses dan registrasi melalui platform iRecruit, setelah terdaftar kandidat dapat memulai interview online dengan AI dari mana saja dan kapan saja. Wawancara yang direkam hanya akan memakan waktu beberapa menit untuk diselesaikan para kandidat," jelasnya.
Adapun sistem AI yang digunakan sudah dilengkapi dengan matriks penilaian yang teruji dan komprehensif.
Hal ini memastikan bahwa setiap kandidat yang diwawancara oleh AI telah melewati quality control yang sesuai dengan standar tinggi AIA.
Baca Juga: AIA Tindaklanjuti Arahan OJK soal Transparansi Produk Unit Link
2. Indonesia jadi pasar kedua yang terapkan AI
ilustrasi artificial intelegence (pixabay.com/geralt)Menurutnya, Indonesia akan menjadi pasar kedua yang menerapkan AI Interview dalam hal rekrutmen setelah Hong Kong. AIA akan melakukan penerapan penuh AI Interview tersebut.
Penerapan sistem AI dan analitik ini di pasar Hong Kong telah membantu setiap lini dari rantai agensi AIA.
"Pada tahun 2022, 80 persen dari agen asuransi baru di AIA Hong Kong telah direkrut melalui sistem tes dan wawancara yang dibantu AI," katanya.
Bahkan pada tahun 2022, penggunaan alat-alat digital yang berbasis AI dan analitik telah menambah jumlah leads yang didapat oleh AIA sebesar 30 persen dibandingkan tahun 2021.
"Ini menunjukkan kebermanfaatan teknologi terbaru dalam perkembangan perusahaan, terlebih lagi melalui jalur distribusi agensi," ujarnya.
Baca Juga: AIA dan Prodia Edukasi Masyarakat Pentingnya Medical Check Up Kesehatan
3. Sebanyak 62 persen pelaku bisnis Indonesia berpotensi adopsi AI
pixabay.comDalam riset terbaru Mekari yang bertajuk Artificial Inteligence Adoption Readiness of Businesses in Indonesia, menunjukkan sebanyak 62 persen pelaku bisnis di Indonesia berpotensi mengadopsi kecerdasan buatan.
CEO Mekari, Suwandi Soh, mengatakan, riset yang dilakukan pada kuartal pertama 2023 itu memperlihatkan bahwa perusahaan di Indonesia sudah gencar melakukan transformasi digital. Hal itu menjadi pondasi untuk mengadopsi teknologi mutakhir masa depan, yaitu AI.
“Teknologi AI akan merevolusi cara perusahaan beroperasi dengan menghadirkan sederet manfaat, mulai dari otomatisasi hingga peningkatan produktivitas. Perusahaan segala ukuran, mulai dari UMKM hingga yang besar, harus mempersiapkan diri, baik dari segi infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM) untuk memanfaatkan AI bagi kemajuan bisnis di tengah revolusi industri 4.0,” ujarnya, Jumat (8/9/2023).
Baca Juga: AIA dan CIMB Niaga Luncurkan Fortuna Saver Protection
Topik:
Berita Terkini Lainnya
