Aliran Modal Asing ke Portofolio Capai 1,8 Miliar Dolar AS

Dampak positif dari bauran kebijakan moneter BI

Jakarta, IDN Times - Bank Indonesia (BI) mengungkapkan aliran masuk investasi portofolio pada kuartal II-2024 sampai dengan 20 Mei 2024 secara neto tercatat sebesar 1,8 miliar dolar AS.

"Aliran masuk investasi portofolio tersebut didorong oleh dampak positif respons bauran kebijakan moneter Bank Indonesia," ujar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Kamis (23/5/2024).

1. Transaksi modal dan finansial kuartal I defisit

Aliran Modal Asing ke Portofolio Capai 1,8 Miliar Dolar ASilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Aditya Pratama)

Sementara itu, neraca transaksi modal dan finansial kuartal I 2024 mencatat defisit, sejalan dengan ketidakpastian pasar keuangan global.

Perkembangan terkini pada kuarta II 2024 menunjukkan NPI kembali membaik ditopang berlanjutnya surplus neraca perdagangan pada April 2024 sebesar 3,6 miliar dolar AS, didukung oleh ekspor nonmigas.

"Neraca pembayaran Indonesia tetap baik sehingga mendukung ketahanan eksternal," kata Perry.

Baca Juga: Investasi Negara Timur Tengah di RI Kalah dari Asia

2. Cadangan devisa April masih berada di atas standar kecukupan Internasional

Aliran Modal Asing ke Portofolio Capai 1,8 Miliar Dolar ASIlustrasi upah (IDN Times/Arief Rahmat)

Posisi cadangan devisa Indonesia akhir April 2024 tetap tinggi, yakni sebesar 136,2 miliar dolar AS. Jumlah itu setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau enam bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.

Secara keseluruhan, NPI 2024 diperkirakannya akan terjaga dengan transaksi berjalan dalam kisaran defisit rendah sebesar 0,1 persen sampai dengan 0,9 persen dari produk domestik bruto (PDB).

"Neraca transaksi modal dan finansial diprakirakan tetap mencatatkan surplus didukung oleh peningkatan aliran masuk modal asing sejalan dengan meredanya ketidakpastian pasar keuangan global dan persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian nasional dan imbal hasil investasi yang menarik," beber Perry. 

3. BI optimalkan instrumen moneter pro market

Aliran Modal Asing ke Portofolio Capai 1,8 Miliar Dolar ASilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Aditya Pratama)

Perry menjelaskan Bank Indonesia akan terus mengoptimalkan berbagai instrumen moneter pro-market yang telah diterbitkan sejak tahun 2023, yaitu SRBI, SVBI, dan SUVBI.

Hal itu dilakukan untuk memperkuat upaya pendalaman pasar uang dan mendukung aliran masuk modal asing ke dalam negeri, sehingga mendukung stabilitas nilai tukar rupiah. 

"Hasil asesmen menunjukkan penerbitan SRBI meningkatkan transmisi kebijakan moneter ke pasar uang, pasar SBN, dan pasar valas, serta turut berpengaruh positif terhadap pemanfaatan aset portofolio bank dalam optimalisasi pembiayaan kredit," katanya. 

Berdasarkan data yang dihimpun BI, hingga 21 Mei 2024  posisi instrumen SRBI, SVBI, dan SUVBI masing-masing tercatat sebesar Rp508,41 triliun, 2,13 miliar dolar AS, dan 257 juta dolar AS.

"Di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang tinggi, penerbitan SRBI juga mendukung aliran masuk modal asing ke dalam negeri, tecermin dari kepemilikan nonresiden yang meningkat dari sebesar Rp71,55 triliun (18,18 persen dari total outstanding) pada 23 April 2024 menjadi Rp142,90 triliun (28,11 persen dari total outstanding) pada 21 Mei 2024," ucapnya. 

Ke depan, Bank Indonesia akan terus mengoptimalkan berbagai inovasi instrumen pro-market baik dari sisi volume maupun daya tarik imbal hasil, dan didukung kondisi fundamental ekonomi domestik yang kuat, sehingga mendorong kembali aliran masuk portofolio asing ke pasar keuangan domestik.

Dengan demikian, optimalisasi instrumen moneter pro-market juga terus dilakukan untuk memperkuat efektivitas transmisi kebijakan dalam memastikan inflasi tetap terkendali dan nilai tukar rupiah tetap stabil.

Baca Juga: Inflow Deras Masuk ke RI usai BI Naikkan Suku Bunga Acuan 25 Bps

Topik:

  • Ilyas Listianto Mujib

Berita Terkini Lainnya