Bahlil Minta Tukin Kementerian Investasi Dinaikkan, Jokowi: Saya Urus 

Tidak suka masalah tukin diumbar publik

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo menyanggupi permintaan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia yang meminta agar tunjangan kinerja (tukin) aparatur sipil negara (ASN) di Kementerian Investasi dinaikkan.

"Tadi sebetulnya di ruang tunggu Pak Menteri sudah bisik-bisik saya urusan tukin dan sudah saya sanggupi, iya saya urus," kata Jokowi di Rakornas Investasi 2023, Balai Kartini, Jakarta, Kamis (6/12/2023).

Baca Juga: Bahlil Protes ke Sri Mulyani, Tukin Kementeriannya Tak Naik-naik

1. Jokowi kurang suka tukin dibuka secara terang

Bahlil Minta Tukin Kementerian Investasi Dinaikkan, Jokowi: Saya Urus ilustrasi bonus (IDN Times/Aditya Pratama)

Jokowi mengaku kurang suka jika masalah tunjangan kinerja (tukin) diungkap secara terbuka. Meski begitu, ia maklum terkait hal itu.

"Tapi yang saya nggak seneng kok diungkap secara terbuka, tapi nggak apa-apa, biar Bapak-Ibu semuanya tahu bahwa kita juga urus hal-hal yang berkaitan dengan kesejahteraan," ungkapnya.

Baca Juga: Anies: Investasi Bangun Kereta Api Lebih Murah ketimbang Jalan Tol

2. Semua negara butuh investasi

Bahlil Minta Tukin Kementerian Investasi Dinaikkan, Jokowi: Saya Urus Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Presiden mengatakan, semua negara butuh investasi untuk menggerakkan perekonomian. Apalagi, semua negara kesulitan menaikkan konsumsi masyarakat di tengah gejolak ketidakpastian global.

"Semua negara butuh investasi, karena itu kunci pertumbuhan ekonomi. Sebuah negara saat ini sangat sulit sekali, menaikkan konsumsi masyarakat bukan hal yang gampang, menaikkan ekspor bukan hal yang gampang. Tapi yang dikejar-kejar semua negara saat ini adalah hanya satu, investasi," tegas Jokowi.

Baca Juga: Bahlil Optimistis Target Investasi Rp1.400 Triliun Bisa Tercapai

3. Bahlil minta tukin instansinya dinaikkan

Bahlil Minta Tukin Kementerian Investasi Dinaikkan, Jokowi: Saya Urus Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia dalam acara perayaan HUT ke-76 Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Pada kesempatan yang sama, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia meminta agar tunjangan kinerja kementeriannya dinaikkan. Menurutnya, hal itu untuk mendorong kesejahteraan Aparatur Sipil Negara di lingkungan Kementerian Investasi dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP). 

"Tapi ada persoalan satu, kami punya kesejahteraan masih kurang," jelas Bahlil.

Permintaan kenaikan tukin itu, kata dia, merupakan aspirasi dari para pegawai di lingkungan Kementerian Investasi dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP).

Menurut Bahlil, para pegawai DPMPTSP membandingkan tukin yang mereka dapatkan dengan yang didapatkan pegawai Direktorat Jenderal Pajak (JDP). Padahal, kata dia, para pegawai Kementerian Investasi telah bekerja keras untuk menarik investasi masuk ke Tanah Air. 

"Mereka di depan saya menyampaikan (Kementerian Keuangan) dalam hal ini Direktorat Jenderal Pajak, tukinnya itu tinggi tapi yang di depan kok enggak naik-naik (tukin) ini," tuturnya. 

Bahlil mengibaratkan kinerja dua instansi itu seperti pada pohon yang banyak buahnya. Jika tanpa langkah kerja keras untuk menarik investasi masuk ke dalam negeri, penerimaan yang akan dipetik pun tidak tidak sebanyak sekarang.

"Yang tukang petik (Ditjen Pajak) kan enggak pernah tahu susahnya merayu orang untuk masuk. Kok yang bagian merayu investor dengan bagian yang metik malah lebih dapat banyak daripada yang merayu. Kami mohon kebijaksanaan Bapak, di saat saya tidak ada lagi beban yang kami tinggalkan untuk bagi rekan-rekan saya," tutur Bahlil di hadapan Jokowi.

Topik:

  • Dheri Agriesta

Berita Terkini Lainnya