BI: Transaksi QRIS Capai Rp24,9 Triliun
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo melaporkan nilai transaksi QRIS semakin moncer. Hal itu tercermin dari pertumbuhan transaksi hingga jumlah pengguna QRIS sepanjang November 2023.
"Nominal transaksi QRIS tercatat tumbuh 157,43 persen (yoy) sehingga mencapai Rp24,90 triliun, dengan jumlah pengguna 45,03 juta dan jumlah merchant 30,12 juta yang sebagian besar merupakan UMKM," kata Perry dikutip Jumat (22/12/2024).
1. BI targetkan pengguna QRIS tembus 55 juta
Perry menjelaskan akselerasi digitalisasi sistem pembayaran dan perluasan kerja sama antarnegara gun meningkatkan volume transaksi dan mendorong inklisi ekonomi keuangan digital (EKD).
Untuk tahun depan, BI memperluas implementasi QRIS dengan menargetkan pengguna 55 juta.
"BI juga akan menetapkan target volume transaksi Rp2,5 miliar transaksi pada tahun 2024. Kemudian BI juga akan memperkuat strategi implementasi QRIS antarnegara untuk percepatan akseptasi transaksi," jelas Perry.
2. Nilai transaksi digital banking tembus Rp5.163,76 triliun
Editor’s picks
Laju nilai transaksi digital banking tercatat Rp5.163,76 triliun atau tumbuh 13,21 persen (yoy). Sementara itu, nilai transaksi uang elektronik (UE) meningkat 16,95 persen sehingga mencapai Rp41,30 triliun.
Baca Juga: Cara Membuat QRIS untuk Perorangan, Badan Usaha, dan Yayasan
3. Transaksi pakai kartu ATM, kartu Debit, dan kartu kredit capai Rp6662,39 triliun
Sementara itu, nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, kartu debit, kartu kredit mencapai Rp662,39 triliun atau turun sebesar 0,39 persen (yoy).
"Pengelolaan uang rupiah, jumlah uang karta yang diedarkan (UYD) per November meningkat 5,69 persen (yoy). Sehingga menjadi Rp988,40 triliun," ungkap Perry.
Dengan demikian, BI memastikan ketersediaan uang rupiah dalam jumlah yang cukup, pecahan yang sesuai dengan kualitas yang terjaga di seluruh wilayah NKRI.
Baca Juga: QRIS-BI Fast Selamatkan RI dari Krisis akibat COVID-19, Benarkah?