Catat! Harga Beras Bulog Naik Jadi Rp54.500 per 5 Kg

Penyesuaian harga beras telah melalui berbagai kajian

Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, mengatakan harga beras Perum Bulog yang masuk dalam Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), naik menjadi Rp54.500 ukuran 5 kilogram, dari sebelumnya Rp47 ribu.

Kenaikan ini terjadi karena harga beras Bulog per kilogramnya sudah dinaikkan menjadi Rp10.900. Harga eceran tertinggi (HET) itu sebelumnya Rp9.450 per kg.

"Kemudian harganya ini memang ada penyesuaian 1 kg maksimal Rp10.900 per kg. Ini harga penyesuaian, dan ini isinya (kualitas beras) baik, ini sangat baik," ujar Arief saat memeriksa stok beras SPHP di Lotte Grosir di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Jumat (8/9/2023). 

Baca Juga: Soal Impor Beras, Zulhas: Mentan Bilang Surplus tapi Beras Bulog Habis

1. Faktor penyebab harga beras operasi pasar naik

Catat! Harga Beras Bulog Naik Jadi Rp54.500 per 5 KgMasyarakat mengecek harga beras. (Dokumentasi/Triyan Pangastuti).

Arief menjelaskan ada beberapa faktor yang mendorong kenaikan harga beras SPHP.  Pertama, terkait harga gabah yang sudah naik di atas Rp5.000 per kg, bahkan sudah naik Rp7.300 per kg.

"Hari ini Rp10.900 sudah berlaku pada beras medium lain, dan sekarang agak sulit didapatkan medium Rp10.900 kenapa? Karena harga gabah kering panen (GKP) di atas Rp6.500 dan ada yang Rp7.300 per kg," ungkapnya.

Arief menjelaskan harga beras operasi pasar atau beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) berasal dari gudang Perum Bulog. 

Dengan demikian, SPHP adalah program yang diluncurkan pemerintah sebagai bentuk lain operasi pasar (OP) yang sebelumnya dilakukan untuk mengintervensi pasar. SPHP menggunakan beras cadangan pemerintah di gudang Perum Bulog, dijual dalam kemasan, bukan lagi curah. 

2. Penyesuaian harga beras telah melalui kajian

Catat! Harga Beras Bulog Naik Jadi Rp54.500 per 5 KgPresiden Joko "Jokowi" Widodo meninjau gudang Bulog di Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel). (dok. Bulog)

Arief menjelaskan penyesuaian harga beras ini telah melalui berbagai kajian dan pertimbangan yang matang sejak tahun lalu.

"Kami sudah mempertimbangkan kenaikan ini sejak tahun lalu yang dihitung dari biaya produksi mulai dari sewa lahan, harga pupuk. Kemudian juga faktor kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) pada September-Oktober tahun lalu. Jadi Bapak Presiden memperkenankan untuk harga beras naik kurang lebih 20 persen," ungkapnya.

Arief menegaskan kenaikan ini bukan dadakan, tapi sudah melalui kajian yang lama. Namun saat itu, Presiden Joko "Jokowi" Widodo memerintahkan untuk menunda kenaikan, karena tahun lalu terjadi kenaikan harga BBM. 

"Bapak Presiden menyampaikan supaya penyesuaiannya belakangan dulu aja, makanya penyesuaiannya susulan. Aturan sudah dibuat sejak lama, tetapi Presiden meminta ini buat masyarakat dulu supaya transisi tidak kaget," tegasnya.

Baca Juga: Harga Beras di Kota Tangerang Naik, Bulog Salurkan Beras 200 Ton

3. Pemerintah perluas jaringan outlet penyaluran beras Bulog

Catat! Harga Beras Bulog Naik Jadi Rp54.500 per 5 KgIlustrasi beras Bulog. (dok. Bulog)

Sementara itu, pemerintah telah memperluas jaringan outlet yang menyalurkan beras Bulog program SPHP. Alhasil, beras Bulog kini sudah tersedia di berbagai ritel modern, termasuk Lottemart. 

"Hari ini kita tambah lagi outletnya kalau boleh sebut brand hari ini Lotte sebelumnya Ramayana sebelumnya Indomaret Alfamart that Hypermart Superindo. Artinya ini sudah masuk," tutur Arief. 

Dengan demikian, kata Arief, pemerintah akan terus menambah outlet penyaluran beras SPHP ini, salah satunya di Pasar Induk Beras Cipinang. 

"Yang lainnya termasuk Pasar Induk Beras Cipinang sedang kami berdua pelajari kenapa? karena salah satu yang menjadi tantangan secara administratif walaupun pasar induk Cipinang ini menjadi barometer nasional. Tapi izinkan kami kami perlu waktu dengan pak Buwas (Dirut Bulog) untuk beberapa hal yang perlu kita sampaikan," tegasnya. 

4. Stok CBP 1,6 juta

Catat! Harga Beras Bulog Naik Jadi Rp54.500 per 5 KgDirektur Utama Perum Bulog, Budi Waseso (Buwas). (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Sementara, Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso, mengatakan stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dikuasai Bulog sudah membanjiri pasar-pasar di seluruh daerah, melalui pedagang pengecer dan juga melalui retail-retail modern mulai akhir Agustus lalu.

"Kami pantau secara terus menerus situasi sekarang ini dan dengan stok CBP yang kami kuasai saat ini sebanyak 1,6 juta ton maka kami yakinkan kepada seluruh masyarakat untuk tidak perlu panik karena Bulog memiliki stok yang sangat aman untuk kebutuhan stabilisasi harga beras sepanjang tahun," kata pria yang akrab disapa Buwas.

Dalam catatanya, sejak awal tahun hingga hari ini, Bulog sudah menggelontorkan 756 ribu ton beras SPHP di seluruh Indonesia, melalui pedagang pengecer dan juga retail-retail modern. Dengan begitu, ia menginstruksikan  ke seluruh jajarannya agar penyaluran beras SPHP harus berjalan lancar sepanjang tahun.

"Penyaluran beras SPHP yang sudah berjalan mulai awal tahun ini sudah dimassive-kan melalui para pedagang pengecer dan retail-retail modern, untuk itu kami perlu lihat langsung dan memastikan program ini berjalan tepat sasaran" pungkas Buwas.
 

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya