Ekonomi Q2 Indonesia Diproyeksikan Masih Tumbuh 5 Persen

Konsumsi rumah tangga jadi penopang utama laju ekonomi

Jakarta, IDN Times - Ekonom senior PT Bank Mandiri Tbk Faisal Rachman memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II dapat mencapai 5,04 persen (yoy). 

"Perkiraan kami mengindikasikan bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) pada kuartal II 2023 akan tumbuh sekitar 5,04 persen secara tahunan, menunjukkan sedikit perubahan dari pertumbuhan 5,03 persen  pada kuartal I 2023,” ungkap Faisal pada Senin (7/8/2023).

Baca Juga: Ekonomi Global Lesu, Ekonomi RI Justru Ngegas di Kuartal II

1. Konsumsi rumah tangga pendorong utama ekonomi

Ekonomi Q2 Indonesia Diproyeksikan Masih Tumbuh 5 Persenilustrasi uang (IDN Times/Aditya Pratama)

Faisal menjelaskan pertumbuhan ekonomi kuartal II 2023 akan didorong oleh konsumsi rumah tangga yang kuat serta peningkatan belanja pemerintah. Konsumsi rumah tangga yang meningkat juga dipengaruhi meningkatnya mobilitas masyarakat.

"Selain itu, tren penurunan inflasi dan efek positif dari perayaan Idulfitri dan Iduladha akan semakin memperkuat belanja konsumen," kata Faisal.

Baca Juga: IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI Jadi 5 Persen di 2024

2. Belanja APBN diarahkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi

Ekonomi Q2 Indonesia Diproyeksikan Masih Tumbuh 5 PersenIDN Times/Arief Rahmat

Dengan berhasilnya penanganan pandemik, pemerintah juga mengambil langkah yang propertumbuhan. Salah satunya, melalui langkah penghentian program penanganan pandemi dan pemerintah aktif dalam mendukung pertumbuhan ekonomi melalui kebijakan belanja yang berfokus pada pertumbuhan. 

Meskipun demikian, kinerja Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) masih terbatas akibat faktor investasi di sektor infrastruktur dan bangunan.

"Terdapat potensi percepatan di bidang ini pada semester II 2023, terutama karena akselerasi proyek-proyek strategis nasional. Sedangkan performa net ekspor diperkirakan akan terpengaruh oleh menurunnya aktivitas perdagangan global sejalan dengan risiko perlambatan ekonomi global,” jelas Faisal.

3. Laju ekspor diperkirakan melambat

Ekonomi Q2 Indonesia Diproyeksikan Masih Tumbuh 5 Persenilustrasi ekspor-impor (IDN Times/Aditya Pratama)

Sementara itu, Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede memproyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal II masih dikisaran 5 persen (yoy). Perekonomian Indonesia tetap ditopang oleh konsumsi rumah tangga, investasi dan net ekspor. 

Konsumsi rumah tangga diperkirakan berkisar 4,77 persen (yoy) dari kuartal sebelumnya 4,54 persen (yoy). Kondisi ini sejalan dengan dampak momentum Ramadhan dan Idul Fitri, sehingga konsumsi menjadi cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal lainnya sepanjang tahun.

"Konsumsi rumah tangga yang tetap solid tersebut didukung oleh tren penurunan inflasi ke level 3,5 (yoy)," jelasnya. 

Dia menjelaskan investasi/PMTB pada kuartal II-2023 diperkirakan akan berkisar 4,4 persen yoy terindikasi dari pertumbuhan PMDN dan PMA masing-masing 17,6 persen yoy dan 10,7 persen yoy. 

"Investasi bangunan diperkirakan akan cenderung meningkat terbatas dibandingkan kuartal sebelumnya sementara investasi non-bangunan diperkirakan akan tumbuh terbatas sejalan dengan normalisasi harga komoditas terutama CPO dan batubara.

"Net ekspor juga diperkirakan akan tetap tumbuh positif meskipun cenderung sedikit melambat jika dibandingkan kuartal I-2023 mengingat volume ekspor pada kuartal II-2023 yang diperkirakan melambat jika dibandingkan kuartal sebelumnya sejalan dengan perlambatan manufaktur dari mitra dagang utama Indonesia," ujarnya. 

Baca Juga: Menanti Data Pertumbuhan Ekonomi Q2, Rupiah Menguat Tipis

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya