Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Erick Thohir Kaji Usulan soal Semen Indonesia Jadi Strategic Holding

Konferensi Pers Menteri BUMN, Erick Thohir usai bertemu dengan usai melakukan pertemuan dengan delegasi dari sektor swasta Amerika Serikat. (IDN Times/Triyan).
Intinya sih...
  • Menteri BUMN, Erick Thohir membuka suara mengenai usulan mengubah Semen Indonesia Group menjadi strategic holding.
  • Kementerian BUMN akan mendorong efisiensi korporasi melalui merger PELNI, Pelindo, dan ASDP.
  • Pemerintah akan melakukan tinjauan mendalam terhadap struktur holding perusahaan negara untuk lima tahun ke depan.

Jakarta, IDN Times - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir buka suara mengenai usulan mengubah PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) atau Semen Indonesia Group (SIG) dari operating holding menjadi strategic holding.

Hal itu menyusul usulan dari Komisi VI DPR RI yang menyoroti kurang efisiennya pembagian kerja SIG dengan para entitas usahanya.

1. Usulan DPR masuk dalam kajian BUMN

Menteri BUMN, Erick Thohir pamerkan seragam baru Aviation Security (Avsec) di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Erick mengatakan Kementerian BUMN tetap berkomitmen melakukan transformasi perusahaan pelat merah dengan tujuan mendukung program-program pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, baik itu melalui merger maupun holdingisasi. Salah satunya adalah Semen Indonesia.

Terkait usulan yang disampaikan DPR, Erick menyebut masih dalam kajian setidaknya dalam beberapa tahun ke depan. 

"Tetapi review untuk strategic holding dan operational holding itu juga menjadi bahan review kita beberapa tahun ke depan," ungkap Erick saat konferensi pers di kantor Kementerian BUMN, Kamis (5/12/2024). 

2. Kementerian BUMN bakal dorong perusahaan bergerak lebih efisien

PT. PELNI mensosialisasikan PELNI Mobile sekaligus memperkenalkan aplikasi (Dok. Istimewa)

Di sisi lain, Kementerian BUMN akan mendorong korporasi lebih efisien, hal ini dapat dilakukan melalui merger melalui PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) (PELNI), PT Pelabuhan Indonesia (Persero) (Pelindo), dan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero).

"Memang kan salah satu program ke depan yang kita sedang rapihin lagi, dan kita akan juga paparkan ke Bapak Presiden, bahwa program-program besar apa yang kita sedang akan inisiasi untuk mendukung program Asta Cita-nya beliau, yang menyambung kepada pangan, energi, dan lain-lain. Sekalian juga ada korporasi yang lebih efisien, apakah merger yang kita dorong, Pelni, Pelindo, ASDP," tutur Erick.

3. Erick Thohir lakukan kajian secara menyeluruh

Kantor pusat Kementerian BUMN. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Selain itu, pemerintah juga akan melakukan tinjauan mendalam terhadap struktur holding perusahaan, baik yang bersifat strategis maupun operasional. 

Beberapa tahun lalu, klaster perusahaan BUMN berhasil dirampingkan dari 24 menjadi 12, namun konsolidasi yang dilakukan saat itu lebih fokus pada aspek merger, bukan pada operasionalnya.

"Pada lima tahun ke depan, kita akan mendefinisikan holding perusahaan negara dengan lebih jelas, apakah itu bersifat strategis atau operasional," jelas Erick Thohir. 

Di sisi lain, pemerintah tengah melakukan kajian menyeluruh terkait data, angka, dan prosedur operasional standar (SOP) yang berlaku. Proses ini dilakukan dengan pendekatan "helicopter view," yang melihat secara menyeluruh dan tidak semata-mata dari sudut pandang strategis saja.

"Kita masih perlu lihat lagi mengenai data, numbers, SOP, penugasan. Jadi kita coba lihat secara helicopter view, itu tidak hanya strategis aja. Jadi kita harus sama-sama, ini yang kita lakukan untuk beberapa tahun ke depan," tegasnya. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Triyan Pangastuti
EditorTriyan Pangastuti
Follow Us