Erick Ungkap Belum Ada Kesepakatan dari 35 Proyek BUMN di Forum AIPF

BUMN masih harus follow up ke investor

Jakarta, IDN Times - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menawarkan 35 proyek dalam forum ASEAN-Indo Pacific Forum (AIPF) 2023. Ternyata proyek-proyek tersebut belum mencapai kesepakatan atau deal dari investor.

Menteri BUMN, Erick Thohir menyampaikan rencana kerja sama bisa gagal jika tidak ada tindak lanjut atau follow up. Oleh karena itu, pihaknya akan melakukan follow up kepada investor yang sudah tertarik terhadap berbagai proyek yang ditawarkan. 

"Makanya kami harus jaga satu per satu, supaya bisa menjadi realita dan kami lihat, ada jangka pendek menengah dan panjang. Kami kejar yang jangka pendek," kata Erick saat ditemui di JCC, Jakarta, Kamis (7/9/2023). 

Baca Juga: BUMN Tawarkan Proyek Senilai Rp330 Triliun ke Investor ASEAN

1. Dorong kerja sama dengan investor swasta

Erick Ungkap Belum Ada Kesepakatan dari 35 Proyek BUMN di Forum AIPFKonferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-43 resmi dibuka oleh Presiden Joko Widodo pada Selasa (5/9/2023) di Jakarta Convention Center. (Dok. Golkar)

Ia menjelaskan proyek yang ditawarkan akan dikategorikan berdasarkan rentang waktu, mulai dari jangka pendek, menengah, dan panjang.

Adapun salah satu yang menjadi unggulan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN adalah Forum ASEAN Indo-Pasifik atau ASEAN Indo-Pacific Forum (AIPF).

"AIPF dihadiri oleh PM Australia, PM Jepang, PM Kanada. Jadi memang kita ingin mendorong kerja sama BUMN dengan pihak swasta juga dengan investasi asing dan kita buka. Jangan nanti ada stigma bahwa BUMN menjadi menara gading yang menguasai memonopoli. Tidak jadi kita harus jadikan BUMN itu membangun ekosistem," tegasnya. 

Forum AIPF bertujuan menghubungkan sektor swasta dan publik di kawasan ASEAN dan Indo-Pasifik untuk kerja sama yang lebih kuat. Forum ini akan menjadi platform bagi negara anggota ASEAN dan mitra untuk terlibat dalam  meningkatkan kolaborasi di kawasan Indo-Pasifik.

Baca Juga: Kementerian BUMN Minta Tambahan PMN Rp25 Triliun buat BUMN Karya

2. BUMN paparkan blueprint dorong ekonomi hijau

Erick Ungkap Belum Ada Kesepakatan dari 35 Proyek BUMN di Forum AIPFGedung Kementerian BUMN. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Selain itu, BUMN telah memaparkan blueprint BUMN tahun 2024-2034 dalam pertemuan para pimpinan dan perwakilan negara-negara ASEAN terkait bisnis yang keberlanjutan (ekonomi hijau) karena semua negara memiliki kebijakan yang sama.

"Salah satunya menjadi pelopor ekonomi hijau. Karena tidak mungkin kita membicarakan industri di Indonesia tanpa ada energi hijau. Apalagi kita tahu kita punya policy line, Eropa punya policy line. Kembali, sebagai negara sahabat kita harus coba melakukan adaptasi seperti itu," ungkapnya

Di blue print 2024-2034,  Erick juga membahas pembangunan infrastruktur berskala internasional. Sebab untuk menjadi negara maju perlu infrastruktur yang memadai.

"Amerika di tahun 1860 sudah membangun kereta api sebanyak 30 ribu kilometer. Kalau kita lihat, kenapa Korea maju, sama (seperti AS) di tahun 1960-an mengalokasikan 50 persen  APBNnya untuk pembangunan infrastruktur. 

Bahkan China sudah memiliki kereta cepat dengan panjang 40 ribu kilometer. Dengan kondisi ini, pemerintah pun terus berupaya untuk mengejar ketertinggalan.

"Di mana kita? Kita sekarang sedang mengejar ketertinggalan itu. Karena itu, di blue print BUMN, yang namanya pembangunan infrastruktur secara standar internasional, itu tetap menjadi bagian penting. Kemarin kita paparkan juga di Komisi VI," pungkasnya.

Baca Juga: Pameran Proyek Indonesia Berpotensi Raih Kerja Sama Rp489 Triliun

3. BUMN sebut 35 proyek yang ditawarkan bernilai 22 miliar dolar AS

Erick Ungkap Belum Ada Kesepakatan dari 35 Proyek BUMN di Forum AIPFIlustrasi uang (IDN Times/Aditya Pratama)

Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN Rosan Roeslani mengatakan selain 35 proyek milik BUMN, dalam forum tersebut juga ditawarkan empat proyek di Bappenas.

"Nah kami memperkirakan dari business matching ini akan terjadi potensi kerja sama senilai 50 miliar dolar AS yang terdiri dari BUMN itu sendiri 35 proyek 22 miliar dolar AS, kemudian dari Bappenas itu 4 proyek nilainya 10 miliar dolar AS dan dari proyek yang datang dari lima negara yaitu Filipina, Thailand, Malaysia, Myanmar, dan Brunei Darussalam itu nilainya 810 juta dolar AS," katanya. 

Baca Juga: KTT ASEAN 2023 Hasilkan 93 Proyek Senilai Rp579 Triliun

4. Rincian proyek yang ditawarkan

Erick Ungkap Belum Ada Kesepakatan dari 35 Proyek BUMN di Forum AIPFPT ASDP Indonesia Ferry. (dok. ASDP)

Adapun perusahaan BUMN yang akan menawarkan sejumlah proyek di antaranya Pertamina, PLN, InJourney, MIND ID, Pelindo, Krakatau Steel, Biofarma, Pupuk Indonesia, Angkasa Pura, hingga Dana Reksa.

Berikut rincian proyek yang ditawarkan BUMN: 

  1. PT Hotel Indonesia dengan proyek Special Economic Zone Sanur
  2. PT Bio Farma (Persero) dengan proyek Application and Platform Development Medbiz, Medtrack,Modiverse (Medevo, Medwell) and Q100+ Platform
  3. PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dengan proyek Strategic Partnership for Bakauheni Harbour City
  4.  PT Angkasa Pura I dengan proyek Strategic Partnership for Airport Management (Yogyakarta)
  5. PT Angkasa Pura I, Angkasa Pura II dan InJourney dengan proyek Opportunity in Aviation Sector
  6. PT Jasamarga Balikpapan Samarinda dengan proyek Investment Opportunity in Balikpapan- Samarinda Toll Road
  7.  PT Jasamarga Japek Setatan dengan proyek Investment Opportunity in Jakarta-Cikampek Il Selatan
  8. PT Jasa Marga (Persero) Tbk dengan proyek Construction and Operating of Yogyakarta-Bawen Toll Road
  9. PT Krakatau Sarana Infrastruktur dengan proyek Krakatau Urban Valley (KUV)
  10. PT industri Baterai Indonesia Battery Asset Management System
  11. PT Pelabuhan Indonesia (Persero) dengan proyek Kijing Terminal Development, Makassar New Port Development, Bali Maritime Tourism Gub, dan Kalibaru Terminal Development
  12. PT Patra Jasa Patra Surabaya dengan proyek Hotel and Landed House Development dan Patra Banua Balikpapan Hotel
  13. PT Pertamina Hulu Energi dengan proyek Exploration Joint Study Opportunities dan CCS/CCUS Joint Study or Joint Investment Opportunity
  14. PT Pertamina International Shipping dengan proyek Jakarta Integrated Green Terminal (HorizonX)
  15. PT Pertamina Patra Niaga dengan proyek Integrated Terminal Tapanuli Tengah, dan Dumai-Siak Pipeline Project
  16. PT Pertamina Power Indonesia dengan proyek Green Hydrogen Production, dan Nature based Solution
  17. PT PLN (Persero) dengan proyek Green Hydrogen Project - PLN-Pupuk Indonesia-ACWA
  18. PT Danareksa dengan proyek Indonesia Water Fund (IWF)
  19. PT Pupuk Indonesia (Persero) dengan proyek Blue Ammonia, Methanol, and Amurea
  20. Plant Development in Yamdena lsland with INPEX as partner, lalu Blue Ammonia Development in Aceh with Mitsui Partner, kemudian Hybrid Green Ammona in PKG & PKC with ACWA Power and PLN as partner, dan Green Industry Cluster Development in SEZ Arun Lhoksemawe Aceh.
  21.  PT Waskita Toll Road dengan proyek Investment Opportunity in Pemalang-Batang Toll Road.

Selain BUMN, Badan Perencana Pembangunan Nasional atau Bappenas juga menawarkan empat proyek, sebagai berikut:

  1. Drinking Water Supply System (SPAM) Juanda (Jatiluhur II)
  2. Demak Tuban Toll Road
  3. Tuban Gresik Toll Road
  4. Gedebage-Tasikmalaya-Ciamis Toll Road.

Topik:

  • Dheri Agriesta

Berita Terkini Lainnya