Fintech Verse Jadi Cara 360 Kredi Beri Literasi Pinjol ke Masyarakat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Masih maraknya pinjaman online (pinjol) ilegal dan munculnya narasi pinjol yang dianggap hal negatif di masyarakat menjadi latar belakang 360Kredi memberikan literasi soal pinjol.
Sebagai salah satu platform P2P lending, 360Kredi menginisiasi serta merilis Podcast #FintechVerse untuk memberikan literasi kepada masyarakat mengenai pinjol.
1. Berbagi pengalaman lewat fintech
CEO 360Kredi, Kuseryansyah menyampaikan, podcast merupakan wadah literasi sekaligus media bagi para pelaku usaha fintech lending maupun fintech expert untuk saling berbagi pengalaman seputar dunia teknologi finansial.
"Sebagai perusahaan fintech yang berkomitmen untuk mendorong inovasi dan inklusi keuangan di Indonesia, kami sangat senang dapat meluncurkan podcast #FintechVerse," ujar Kuseryansyah, dalam keterangan resminya, Jumat (23/2/2024).
Baca Juga: Satgas Blokir 311 Pinjol Ilegal dan Konten Penawaran Pinjaman Pribadi
2. Penyaluran dana capai Rp241 triliun di 2023
Editor’s picks
Ia menjelaskan, pertumbuhan finansial teknologi (fintech) P2P Lending di Indonesia terus menunjukkan peningkatan yang cukup pesat.
Berdasarkan laporan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per tahun 2023, penyaluran dana pinjaman online kepada para peminjam mencapai Rp241 triliun.
Angka ini menunjukkan bahwa masyarakat memiliki tingkat kebutuhan yang cukup tinggi terhadap dana pinjaman.
"Kemudahan akses, dana cepat cair, tanpa jaminan dan kebebasan dalam memilih tenor cicilan, menjadi alasan masyarakat memilih P2P lending," ujarnya.
3. Masi perlu naikkan literasi keuangan masyarakat
Sayangnya, peningkatan ini belum diikuti dengan tingkat literasi masyarakat yang baik. Akibatnya permasalahan gagal bayar, kebocoran data, hingga mendapat dana dari platform pinjaman online ilegal masih marak terjadi.
“Podcast ini merupakan dedikasi berkelanjutan 360Kredi untuk mendorong dialog, berbagi pengetahuan, pengalaman dan kolaborasi antar individu, platform, asosiasi hingga regulator dengan keluasan wawasan dalam memenuhi dan mengedukasi masyarakat di lanskap fintech Indonesia yang kini berkembang pesat,” tutur Kuseryansyah.