Gaspol Ekspor Kopi, Mendag Teken ICA 2022 di London

ICA 2022 diharapkan dapat sejahterakan petani kopi

Jakarta, IDN Times - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menandatangani Persetujuan Kopi Internasional (International Coffee Agreement/ICA) 2022 di Sekretariat Organisasi Kopi Internasional (International Coffee Organization/ICO) London, Inggris, pada Rabu, (8/3/2023). Kesepakatan yang ini secara intensif dibahas sejak 2019 dan berhasil disahkan pada 9 Juni 2022.

Zulhas mengatakan ini menjadi tonggak sejarah yang penting bagi masa depan keanggotaan Indonesia di ICO dan langkah maju yang penting bagi posisi masa depan kopi Indonesia di pasar internasional.

"Indonesia menyambut baik penandatanganan ICA 2022. Ini menjadi tonggak sejarah yang penting bagi masa depan keanggotaan Indonesia di ICO dan langkah maju yang penting bagi posisi masa depan kopi Indonesia di pasar internasional. Diharapkan kerja sama dengan ICO akan mengatasi berbagai tantangan dan meningkatkan kesejahteraan petani kopi," ujar Mendag dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times, Kamis (9/3/2023).

Baca Juga: Genjot Ekspor Kopi, Zulhas Temui Mendag Inggris

1. Kesepakatan ICA bakal sejahterakan petani kopi

Gaspol Ekspor Kopi, Mendag Teken ICA 2022 di LondonPekerja memilah biji kopi untuk digiling (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Dia menegaskan kesepakatan ini akan memberi dampak penting pada peningkatan ekspor kopi nasional. Ini juga dinilai akan menjaga stabilitas harga kopi dunia sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani kopi di Indonesia.

"Kami mengapresiasi, terpilihnya Indonesia sebagai salah satu negara dalam studi pengembangan standar pendapatan penghidupan (living income) yang diinisiasi Coffee Public-Private Task Force (CPPTF) ICO," kata dia. 

ICA merupakan perjanjian multilateral antara pemerintah yang mewakili negara-negara penghasil kopi dan konsumen kopi. ICA 2022 menjadi kesepakatan ketujuh sejak 1962, setelah ICA menetapkan kuota ekspor kopi untuk menstabilkan harga kopi dunia.

"ICA 2022 juga menegaskan kembali kontribusi terhadap ketahanan masyarakat dan petani kopi dengan mengintegrasikan konsep living income sekaligus memastikan keberlanjutan masa depan sektor kopi global.

Baca Juga: Pungutan Ekspor Melorot Setelah Jokowi Genjot Hilirisasi

2. Indonesia jadi anggota ke-10 tandatangani ICA

Gaspol Ekspor Kopi, Mendag Teken ICA 2022 di Londonilustrasi biji kopi (pexels.com/Adam Lukac)

Lebih lanjut, Mendag menjelaskan bahwa penandatanganan ini merupakan tahapan yang mengindikasikan keinginan negara anggota untuk mengimplementasikan ICA 2022.

Bahkan Indonesia, disebutnya sebagai negara anggota ke-10 yang telah menandatangani ICA 2022. Dari total 49 negara anggota sudah 9 negara anggota ICO yang telah menandatangani ICA 2022 yaitu 8 negara eksportir dan 1 negara importir.

"Negara eksportir tersebut yakni Brasil, Kosta Rika, Nikaragua, Peru, Togo, Venezuela, Panama, dan Kolombia. Sementara negara importir yaitu Jepang. Selebihnya dijadwalkan menandatangi hingga batas akhir April 2023,"tuturnya.

Baca Juga: Nilai Ekspor Indonesia Turun 6,36 Persen pada Awal 2023

3. ICA 2022 diharapkan bakal dorong sektor kopi berkelanjutan

Gaspol Ekspor Kopi, Mendag Teken ICA 2022 di LondonManajer Produksi KSU Komanja Idris Sandi Matondang mengecek biji kopi yang tengah dijemur di dalam rumah penjemuran milik koperasi. Komanja tetap menjaga kualitas kopi mereka lewat rangkaian proses yang semakin membaik. (IDN Times/Prayugo Utomo)

Mendag menyebut ICA 2022 merupakan salah satu instrumen efektif untuk mengaktualisasi sektor kopi global dengan modernisasi dan penajaman fungsi ICO. Hal itu untuk mendorong terbentuknya sektor kopi yang berkelanjutan, inklusif, dan berdaya tahan.

Zulhas menilai perjanjian ini dapat menguntungkan semua pemangku kepentingan rantai nilai sektor kopi, khususnya petani.

"ICA 2022 merupakan tonggak penting dalam merumuskan visi dan misi bersama, tentang cara terbaik untuk menerapkan dan mempromosikan kegiatan pemerintah dan sektor swasta melalui pembentukan Board of Affiliate Members (BAM)," lanjutnya.

Sementara Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Djatmiko Bris Witjaksono mengemukakan, keterlibatan intens Indonesia dalam perundingan ICA 2022 berkontribusi pada industri kopi dunia secara menyeluruh.

"Indonesia berhasil memperjuangkan kepentingan sektor kopi nasional dengan menambahkan premixed coffee pada definisi kopi di ICA 2022. Ini secara tidak langsung menjadi pencapaian Indonesia dalam industri kopi dunia dan kehidupan para petani lokal," ungkapnya.

Menurutnya ini juga mendukung keberlanjutan sektor kopi pada tiga pilar, yaitu ekonomi, sosial, serta lingkungan. Ketiga pilar itu harus berimbang dan terintegrasi untuk keberlanjutan sektor kopi Indonesia dan juga dunia.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya