OJK Beberkan Progres Merger Bank MNC dan Nobu
Intinya Sih...
- MNC Bank dan Nobu Bank masih dalam proses merger yang membutuhkan waktu panjang.
- Proses merger melibatkan pembahasan tentang entitas yang survival dan prosentase kepemilikan saham.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan proses merger atau penggabungan antara PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) atau MNC Bank dan PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU) alias NOBU Bank masih tetap berlanjut dan membutuhkan proses yang panjang.
"Intinya kalau merger kenapa prosesnya masih panjang banget. Alasannya banyak hal mendasar yang masih dibahas antara Bank Nobu dan Bank MNC," ucap Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae dalam Pertemuan Pemimpin Dewan Komisioner OJK dengan Pemimpin Redaksi Media Massa Nasional di Jakarta, belum lama ini.
Baca Juga: Harta Kekayaan Hary Tanoesoedibjo, Taipan Media MNC Group
1. Ada beberapa hal mendasar yang tengah diselesaikan
Ia menjelaskan, ada beberapa hal mendasar yang tengah dibahas kedua bank, seperti entitas yang survival, prosentase kepemilikan saham.
Dian mengatakan, dua entitas itu baru saja melakukan transaksi saling beli saham atau cross ownership.
"Yang udah terjadi sekarang cross ownership, dengan konsekuensi ada penempatan direksi di masing-masing bank dari kedua belah pihak sehingga proses merger bisa dilakukan, tapi saat ini masih lihat perkembangan," ujar Dian.
Baca Juga: Selain BTN Syariah-Muamalat, Bakal Ada Bank Lain yang Merger
Editor’s picks
2. Merger kedua bank tidak dipaksakan oleh OJK
Dian memastikan, merger Bank MNC dan Nobu tidak dipaksakan oleh otoritas, melainkam murni inisiatif kedua bank.
Oleh karena itu, Dian optimistis rencana merger antara dua bank tersebut tetap bakal terlaksana. OJK juga akan memantau perkembangannya setelah adanya aksi cross ownership tersebut.
3. Merger untuk penuhi modal inti Rp3 triliun
Merger Nobu Bank dengan MNC Bank merupakan langkah untuk memenuhi ketentuan yang ditetapkan OJK terkait modal inti Rp3 triliun.
Berdasarkan data KSEI per 8 Mei 2024, entitas usaha Grup MNC, PT MNC Land Tbk (KPIG) tercatat melepas sebanyak 4,44 miliar saham BABP atau sebesar 6,82 persen. Saham yang dilepas itu berpindah ke entitas usaha Grup Lippo, PT Prima Cakrawala Sentosa, menjadi kepemilikan saham BABP perdananya.
Sementara itu, Prima Cakrawala Sentosa melepas 747,84 juta saham Bank NOBU atau sebesar 10 persen. Saham yang dilepas itu berpindah ke KPIG.