Prabowo Bakal Dorong Hilirisasi 21 Komoditas, Butuh Dana Rp8.484 T
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto mengatakan akan meneruskan program hilirisasi terhadap 21 komoditas mineral hingga sumber daya alam lainnya. Program ini pun dinilainya akan membutuhkan pendanaan sekitar 545 miliar dolar AS atau sekitar Rp8.480 triliun (kurs Rp15.560 per dolar AS).
“Kami sudah punya peta kami sudah punya rencana yang kita sebut pohon industri dari 21 komoditas. Kita butuh kurang lebih investasi 545 miliar dolar, untuk 21 komoditas (tersebut),” kata Prabowo dalam Dialog bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Jakarta pada Jumat (12/1/2023).
Baca Juga: Prabowo Optimistis Hilirisasi Dongkrak Ekonomi Tumbuh 2 Digit
1. Prabowo bakal dorong 21 komoditas
Menurutnya, 21 komoditas tersebut terbagi dari delapan sektor prioritas, antara lain mineral, batu bara, minyak, gas bumi, perkebunan, kelautan, perikanan, dan kehutanan. Tidak heran jika jenderal bintang empat tersebut juga menyoroti pengembangan industri petrokimia.
“Makanya industri petrokimia, kilang-kilang petrokimia semuanya harus kita kembangkan secara masif ini sudah kita petakan,” ungkap Prabowo.
Baca Juga: Ekonom Sepakat Hilirisasi Berdampak Positif pada Neraca Perdagangan
Editor’s picks
2. Hilirisasi dapat kurangi impor bahan baku
Selain meningkatkan nilai tambah, hilirisasi dapat menjadi alternatif mengurangi impor bahan baku tertentu lewat produksi barang substitusi.
Dia mengatakan, komoditas rumput laut dapat diolah menjadi pupuk dan bahan bakar minyak. Komoditas pupuk saat ini menjadi instrumen penting untuk produksi pangan nasional.
Kendati demikian, pasokan pupuk domestik saat ini mengalami kendala karena suplai bahan baku pupuk yang masih terganggu perang Rusia-Ukraina.
3. Investasi hilirisasi Januari-September 2023 capai Rp266 triliun
Berdasarkan data Kementerian Investasi, realisasi investasi untuk hilirisasi periode Januari - September 2023 sebesar Rp266,0 triliun yang mencakup lima sektor.
- Hilirisasi sektor mineral senilai Rp151,7 triliun terdiri dari nikel sebesar Rp97,0 triliun, bauksit sebesar Rp7,1 triliun, dan tembaga sebesar Rp47,6 triliun.
- Hilirisasi sektor pertanian berasal dari industri minyak kelapa sawit dan oleochemical dengan nilai Rp39,5 triliun.
- Hilirisasi sektor kehutanan berasal dari industri pulp dan kertas senilai Rp34,8 triliun.
- Hilirisasi sektor minyak dan gas berasal dari industri petrokimia senilai Rp31,6 triliun.
- Hlirisasi ekosistem kendaraan listrik berasal dari industri pembuatan baterai kendaraan listrik senilai Rp8,4 triliun.